kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produktivitas terjaga, petani sawit di Riau lanjut Bermitra dengan PTPN V


Jumat, 30 Oktober 2020 / 18:59 WIB
Produktivitas terjaga, petani sawit di Riau lanjut Bermitra dengan PTPN V
Setiyono, Ketua ASPEKPIR yang juga Ketua KUD Tunas Muda mendampingi CEO PTPN V Jatmiko K Santosa saat tanam perdana bibit kelapa sawit unggul di atas lahan sawit plasma di Kabupaten Siak, Riau.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara V menjamin produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) kebun kelapa sawit petani plasma yang mengikuti program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang bermitra dengan pihaknya.

Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR) Setiyono mengatakan, dengan bermitra bersama PTPN V, produktivitas TBS petani plasma terus terjaga hingga di atas rata-rata produktivitas nasional.

"Selama ini alhamdulillah produktivitas kami bisa mencapai 24 ton per hektare. Bahkan di usia 35 tahun, sawit ini masih sangat baik. Namun, karena sudah tua harus tetap remajakan agar produktivitas lebih baik," kata Setiyono yang juga Ketua KUD Tunas Muda Kabupaten Siak dalam keterangan resmi yang didapatkan Kontan, Jumat (30/10).

Setiyono mengatakan dia dan rekan petani lainnya telah bermitra dengan PTPN V selama 35 tahun terakhir. Selama ini, produktivitas sawitnya lebih tinggi dibandingkan dengan produktivitas nasional.

Baca Juga: Ekspor produk minyak sawit turun 14,3% di Agustus

Ia mengklaim, kemitraan antara petani dengan perusahaan yang dibangun dengan pola transparansi menjadi nilai positif tersendiri bagi para petani untuk mempercayakan peremajaan, perawatan, dan pengelolaan kebun sawit ke PTPN V.

"Perusahaan sangat terbuka selama ini. Mulai dalam hal penyusunan anggaran pembangunan kebun. Biaya yang ditawarkan juga berada di bawah standar dirjenbun," ujar Setiyono.

Ia juga mengatakan dalam proses peremajaan sawit ini, para petani telah dilibatkan sejak awal. Langkah itu membuat petani tidak perlu khawatir lagi akan penghasilan mereka selama menunggu pembibitan hingga panen.

CEO PTPN V Jatmiko K Santosa mengatakan, pihaknya memberikan jaminan produktivitas sawit petani di atas rata-rata produksi nasional, sebab melibatkan petani dalam proses peremajaan sawit, mulai penebangan sawit renta, pembersihan lahan, penanaman bibit dengan menggunakan sawit unggul tersertifikasi, hingga pemeliharaan.

Baca Juga: PTPN V buka lapangan pekerjaan lewat program budidaya bibit sawit

Selain itu, ia mengatakan PTPN V juga memberikan jaminan produktivitas sawit rakyat di atas standar Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang sering juga disebut sebagai standar produktivitas nasional dan sistem single management.

"Alhamdulillah, saat ini semua petani mitra yang bekerjasama dengan kita, dan mau menerapkan sistem single management telah mencatat produktivitas jauh di atas rata-rata nasional hingga 23 ton TBS per hektare," tuturnya sambil menyebutkan standar PPKS adalah 19 ton TBS per hektar pertahun.

Ia mengatakan PTPN V terus mengakselerasi PSR sesuai dengan target perusahaan seluas 18.000 hektare hingga tahun 2023 mendatang.

Perusahaan juga telah melakukan tanam perdana di atas 720 hektare sawit petani milik empat koperasi unit desa (KUD) di Kabupaten Siak, Riau. Keempat KUD itu adalah Tunas Muda, Tandan Mas Jaya, Budi Sawit, dan Lembah Sawit pada Kamis (29/10) kemarin.

Khusus tahun 2020, PTPN V menargetkan untuk meremajakan 2.000 hektare yang terdiri dari tujuh KUD. Selain empat KUD di atas, terdapat tiga KUD lainnya masih dalam proses validasi data dan ditargetkan akan mulai diremajakan sebelum penghujung tahun ini.

Baca Juga: Kementerian ESDM masih kaji beberapa aspek terkait rencana penerapan DMO kelapa sawit

Sementara di seluruh Riau, PTPN V memasang target mulai program PSR di lahan seluas 5.400 hektare pada 2020 ini. Program peremajaan sawit milik para petani mulai gencar digulirkan PTPN V sejak 2019 silam. Hingga kini, tak kurang 33 KUD telah bergabung bersama PTPN V dengan total lahan perkebunan sawit yang diremajakan mencapai 11.531 hektare.

Selain meningkatkan kesejahteraan para petani, ia menuturkan peremajaan merupakan langkah perusahaan untuk menjaga kesinambungan pasokan bahan baku Tandan Buah Segar (TBS).

"Hal ini untuk memenuhi kapasitas olah Pabrik Kelapa Sawit PTPN V mencapai 570 ton TBS per jam yang dengannya menjadi upaya perusahaan mendukung program PEN yang dicanangkan Pemerintah," tutup Jatmiko.

Selanjutnya: BRG terus mendorong pelatihan pertanian ramah gambut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×