Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Beberapa produsen bahan peledak percaya diri bakal mencetak pertumbuhan kinerja pada tahun ini.
Salah satunya PT Dahana (Persero) mengaku tren permintaan amonium nitrat (AN) terus meningkat. "Yang jelas meningkat seiring bertambahnya project," ujar Juli Jajuli, Manager Humas & Kelembagaan PT Dahana pada Kontan Kamis (26/9).
Baca Juga: Dahana ekspor bahan peledak sebesar 86.000 kg ke Australia
Ia menyampaikan perusahaan menargetkan produksi AN bakal lebih banyak dari tahun lalu. Sayangnya ia belum dapat menyebutkan detail jumlah target produksi pada tahun ini. "Kami akan lebih concern untuk fokus menyelesaikan pembangunan pabrik AN," katanya.
Asal tahu saja, PT Dahana (Persero) dan PT Pupuk Kalimantan tengah bekerjasama dalam membangun pabrik AN. Total nilai investasi pembangunan pabrik AN mencapai kurang lebih Rp 1,1 triliun yang didapat dari kredit investasi BUMN Perbankan ekuitas masing-masing pemegang saham.
Berdasar kajian perusahaan, pabrik Amonium Nitrat tersebut akan dibangun di Bontang, Kalimantan Timur, dengan kapasitas hingga 75.000 ton AN pertahunnya. Proses pembangunannya sendiri membutuhkan waktu akan memakan waktu 30 bulan dan akan dimulai pembangunannya pada tahun ini.
Tak hanya berkomitmen memenuhi kebutuhan AN dalam negeri, setelah sukses mengekspor 37.500 Kg bahan peledak berjenis Cartridge Emulsion pada Maret lalu, kini PT Dahana juga melakukan shipment kedua pada tahun 2019 dengan mengirim 86.000 Kg atau setara delapan kontainer Cartridge Emulsion ke Johnex Explosives Australia.
Baca Juga: Dahana & Pupuk Kaltim anggarkan Rp 1,1 triliun bangun pabrik penunjang bahan peledak
Selain Dahana, PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) pun menyebut tren permintaan atas ammonium nitrat (AN) masih cukup bagus sepanjang tahun ini.
Direktur Utama Ancora Indonesia Resources Rolaw P. Samosir mengatakan sampai Agustus 2019, emiten berkode saham OKAS ini telah memproduksi sebesar 72.444 MT, nilai ini tumbuh sekitar 21%, yang mana produksi mereka pada periode Januari hingga Agustus 2018 sebesar 59.680 MT.
Pada tahun ini OKAS memasang target produksi amonium nitrat sebesar 125.000 MT. "Kami masih optimis produksi akan tercapai sampai tutup tahun nanti," jelasnya.
Baca Juga: Tingkatkan pemasaran produk, Pegadaian gandeng 21 perusahaan di Bandung
OKAS telah menyiapkan belanja modal sebesar US$ 3,5 juta yang diperoleh dari internal kas perusahaan sepanjang tahun ini. Hingga saat ini alokasi belanja modal untuk kegiatan anak usaha PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) sudah terserap US$ 1,2 juta. "Termasuk di dalamnya untuk emulsion plant dan truck," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News