kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Produsen Besi dan Baja Raih Peluang Tingkatkan Kinerja di Tengah Penurunan Impor


Selasa, 20 Juni 2023 / 15:07 WIB
Produsen Besi dan Baja Raih Peluang Tingkatkan Kinerja di Tengah Penurunan Impor
ILUSTRASI. Produsen Besi dan Baja Raih Peluang Tingkatkan Kinerja di Tengah Penurunan Impor


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli

Fedaus berharap, industri baja dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan pasokan baja nasional yang berjumlah sekitar 16 juta MT.

Asal tahu saja, Gunung Raja Paksi saat ini siap menadah berkah dari proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Berdasarkan data Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA) kebutuhan baja di IKN berkisar 9,2 juta ton.

Fedaus menegaskan, kapasitas pabrik GGRP pun masih sanggup memenuhi permintaan IKN di tahun ini. Pasalnya saat ini utilisasi pabrik GGRP baru berkisar 55%-60% sehingga masih ada ruang untuk memenuhi kebutuhan besi dari proyek di IKN.

Secara umum, di sepanjang tahun ini GGRP tetap fokus peningkatan penjualan, digitalisasi sistem data di perusahaan, dan meningkatkan aspek Environment Social, Governance (ESG) serta menjalankan roadmap  dekarbonisasi.

Baca Juga: Hingga 2025, Gunung Raja Paksi (GGRP) Targetkan Pasang PLTS Atas 33,000 kWp

“GGRP berkomitment untuk melakukan proses produksi dengan efisien, emisi CO2 yang terkendali serta menjaga kelestarian lingkungan dan masyarakat sekitarnya,” tandas dia.

Melansir Annual Report 2022, Manajemen GGRP memproyeksikan pertumbuhan penjualan bersih di sepanjang 2023 akan berada di kisaran 5% year on year (yoy) sampai dengan 9% yoy dan laba bersih juga dapat tumbuh di kisaran 5% yoy hingga 14% yoy.

Sampai dengan kuartal I 2023, GGRP mencatatkan penurunan penjualan 10,6% yoy menjadi US$ 210,25 juta dari sebelumnya US$ 235,11 juta di Maret 2022.

Sejalan dengan turunnya penjualan bersih, pihaknya mencatatkan penurunan beban pokok penjualan (BPP) yang cukup signifikan hingga 9,22% dari sebelumnya US$ 206,56 juta di Maret 2022 menjadi US$ 187,43 juta.

Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) Resmikan Pemasangan Solar Panel Tahap 1 Sebesar 900 kWp

Meski BPP turun, tetap saja laba bruto yang dihasilkan pada tiga bulan pertama tahun ini mengalami penurunan yakni dari sebelumnya US$ 28,55 juta menjadi US$ 22,81 juta di kuartal I 2023.

Alhasil, setelah dikurangi beban penjualan dan pajak, GGRP menghasilkan laba periode berjalan senlai US$ 5,85 juta atau turun 63% yoy dari sebelumnya US$ 15,81 juta.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×