Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Dari angka US$ 78,44 juta nilai ekspor ikan Nila Indonesia ke pasar global, kontribusi ekspor Nila dari Sumatera Utara mencapai US$ 71,89 juta. Ekspor ikan Nila dari Sumatera Utara yang dibudidayakan dengan sistem keramba jaring apung (KJA) berkelanjutan di Danau Toba itu mayoritas dikirim ke Amerika (61,29%), sisanya ke Kanada (14,63%) dan Taiwan (11,73%).
Baca Juga: KKP Pastikan Stok Ikan Aman untuk Natal dan Tahun Baru
Sebagai ikan yang dibudidayakan terbanyak kedua di seluruh dunia, perkembangan perdagangan ikan Nila global akan terus meningkat. Apalagi, ikan Nila juga dikenal sebagai aquatic chicken karena kemudahan dibudidayakan secara massal dan pengkinian teknologi pembiakan sehingga dapat menyusul industri peternakan ayam di Amerika.
Apalagi, ikan Nila yang dibudidayakan mengikuti cara budidaya yang baik dan benar sesuai prinsip good aquaculture practice (GAP), akan menghasilkan daging ikan berkualitas tinggi.
Seperti ikan Nila yang dibudidayakan sesuai GAP di Danau Toba, sangat diterima pasar mancanegara karena keunggulan dagingnya. Ikan Nila Danau Toba mengungguli ikan Nila dari China.
Suhana mengatakan, indeks analisis penetrasi pasar ekspor Nila Indonesia tahun 2019 hanya sebesar 0,10 atau turun dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 0,18.
“Dalam periode 2012-2019, rata-rata indeks nilai penetrasi pasar ekspor tilapia Indonesia hanya mencapai 0,14. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar negara yang mengimpor produk tilapia dunia belum tersentuh produk tilapia Indonesia. Ini merupakan peluang besar bagi produk tilapia Indonesia,” kupasnya.
Baca Juga: Berkontribusi ke Ekonomi Nasional, Budidaya Ikan Nila di Danau Toba Bisa Terancam
Lebih lanjut Suhana menerangkan, pada tahun 2019 ada 154 negara yang mengimpor produk ikan Nila. Tetapi, Indonesia hanya bisa menembus pasar ekspor di 16 negara saja.
“Oleh sebab itu, pemerintah dan para pelaku bisnis produk ikan Nila perlu terus berinovasi dan meningkatkan produksi agar dapat menembus lebih banyak negara-negara yang selama ini mengimpor produk ikan Nila,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News