kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.319   9,00   0,06%
  • IDX 7.792   185,77   2,44%
  • KOMPAS100 1.105   23,32   2,16%
  • LQ45 823   23,67   2,96%
  • ISSI 258   4,00   1,58%
  • IDX30 426   12,56   3,04%
  • IDXHIDIV20 488   14,77   3,12%
  • IDX80 123   2,78   2,31%
  • IDXV30 127   1,15   0,91%
  • IDXQ30 137   4,21   3,18%

Produsen Lokal Khawatir Serbuan Semen Impor


Senin, 02 Februari 2009 / 10:42 WIB
Produsen Lokal Khawatir Serbuan Semen Impor


Reporter: Nurmayanti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Produsen semen dalam negeri gundah gulana. Sebab, mereka mengkhawatirkan kemungkinan masuknya produk semen asal produsen dari negara-negara Asia seperti China dan Thailand. Ini terkait, pasar ekspor para produsen di Asia yang tertuju ke Amerika dan Eropa terus melemah.

Sementara saat ini, Indonesia tak cukup mempunyai instrumen pelindung jika sewaktu-waktu semen impor membanjir di pasar lokal. Tercatat, Bea Masuk (BM) semen saat ini 0%."Memang saat ini, semen impor belum masuk. Tapi saat ini produsen di Asia seperti China dan Thailand sedang mencari pasar baru kemungkinan di negara-negara di Asia dan salah satunya Indonesia," kata Ketua Asosiasi Semen Indonesia Urip Timuryono, pekan lalu.

Kebijakan yang tidak ketat itulah yang membuat pengusaha khawatir. Lambat laun, bukan tak mungkin semen impor masuk ke Indonesia. Meski, Urip mengakui saat ini produk semen impor memiliki harga yang masih tinggi bila masuk ke dalam negeri. Sehingga, sulit bersaing di pasar domestik.

Selain itu, konsumsi masyarakat Indonesia terhadap semen bersifat fanatik. Artinya, mereka akan setia dengan satu merek saja. "Namun, hal ini dinilai jangan terlalu disepelekan. Terlebih, semen tidak masuk dalam produk yang impornya diperketat oleh pemerintah. Hal ini dapat menjadi celah bagi semen impor masuk," kata Urip.

Selain itu, pengusaha juga meminta pemerintah segera merealisasikan proyek-proyek infrastruktur di tahun ini. Dengan begitu, konsumsi semen dapat tetap tumbuh. "Jangan sampai baru berjalan pada pertengahan tahun sehingga dana yang disiapkan cepat habis oleh pemerintah. Soalnya harapan kita adalah proyek pemerintah itu," katanya.

Proyek pemerintah menjadi salah satu harapan pengusaha semen. Setelahpermintaan semen dari proyek lokal menurun seiring imbas krisis global yang menyurutkan kontraktor menghitung ulang lagi proyek mereka. Proyek pemerintah itu tersebar di daerah mulai tingkat provinsi, kabupaten hingga pelosok. Berdasarkan data ASI menyebutkan penjualan semen pada 2008 naik 11,5% menjadi 38,087 juta ton dibandingkan penjualan 2007 yang sebesar 34,174 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×