Reporter: Nurmayanti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah meminta produsen semen dalam negeri menunda rencana mereka untuk menaikkan harga jual produknya akibat melonjaknya harga batu bara. Pasalnya, pemerintah optimistis harga batu bara bakal turun kembali seiring penurunan harga minyak dunia.
Asal tahu saja, produsen semen dalam negeri memang berencana menaikkan harga produknya sekitar 5% hingga 10%. Rencananya, kenaikan harga akan dilakukan pada kuartal kedua 2009. Langkah ini diambil setelah harga batu bara melonjak cukup besar di kisaran 30% hingga 50% sejak awal tahun 2009.
"Kita sudah meminta pengusaha tak menaikkan harga mereka. Harga batu bara semestinya turun seiring penurunan harga minyak dunia," kata Direktur Industri kimia hilir Departemen Perindustrian (Depperin) Tony Tanduk kepada KONTAN(21/1).
Pemerintah mengakui, batu bara adalah komponen penting pada industri semen. Sebesar 30% komponen biaya produksi ada di sektor bahan bakar. Dari bagian itu, sebesar 80% bahan bakar yang dipakai untuk memproduksi semen adalah batu bara. Artinya, ketika harga batu bara naik memukul produsen semen. Terlebih, saat ini mereka harus menghadapi dampak dari krisis global.
Hingga kini, Tony mengaku, pengusaha belum ada yang menyampaikan keluhan perihal harga batu bara itu. Tapi pemerintah meyakini melambungnya harga batu bara takkan bertahan lama. Sebab, harga batu bara mengikuti tren harga minyak dunia.
Sementara saat ini, harga minyak dunia terus anjlok di bawah US$ 50 per barel. "Saya kira dengan penurunan minyak dunia maka seharusnya harga batu bara turun. Tadinya dia perkirakan harga batu bara naik karena itu mereka mau naikkan harga," ujar Tony.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News