Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Produsen biodiesel dalam negeri mengharap pemerintah segera menaikkan mandatori penggunaan biodiesel sebagai campuran bahan bakar solar dari 10% (B10) menjadi sebesar 20% pada tahun depan. Dengan implementasi tersebut, diharapkan penyerapan biodiesel di pasar dalam negeri dapat meningkat menjadi 7 juta ton.
MP Tumanggor, Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), mengatakan, dengan menaikkan presentase campuran biodiesel tersebut penghematan devisa yang dilakukan dapat mencapai hingga US$ 6 miliar. "Kondisi cadangan devisa menjadi lebih baik," kata Tumanggor, belum lama ini.
Menurut Tumanggor, saat ini penggunaan B20 dalam tahap uji coba. Untuk di dalam negeri pengujian tersebut dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Sementara itu pihak pabrikan mobil seperti Toyota motor jepang juga melakukan pengujian yang serupa.
Dengan bertambahnya penyerapan biodiesel di dalam negeri, penggunaan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) untuk bahan bakar menjadi meningkat. Hal ini juga dapat menjadi antisipasi maraknya kampanye negatif dan penolakan terhadap produk berbasis sawit di luar negeri.
Semakin tingginya penyerapan di dalam negeri tentu saja akan membuat pasokan CPO di luar negeri menurun. Walhasil dengan kondisi tersebut harga CPO di pasar dunia ikut terkerek. "Subsidi untuk bahan bakar juga otomatis berkurang," kata Tumanggor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News