Reporter: Siti Maghfirah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Produsen sepatu lokal terus berupaya meningkatkan ekspor. Hingga akhir tahun ini, Asosiasi Persepatuan Indonesia memproyeksikan akan ada pertumbuhan ekspor sepatu 6% dibandingkan penjualan 2016 sebesar US$ 4,6 miliar menjadi US$ 4,87 miliar.
Tahun lalu total sepatu yang terjual sebanyak 320 juta pasang.
Target pertumbuhan tahun ini naik dibandingkan pertumbuhan tahun lalu yang hanya 3%. Saat ini negara dengan permintaan terbesar adalah Amerika yakni 28% dan Eropa secara keseluruhan sebesar 30% hingga 33%. Hampir 90% produk sepatu yang diekspor adalah sepatu olahraga.
Produsen sepatu lokal juga sedang gencar membidik pasar Timur Tengah yang potensinya besar dan secara pendapatan per kapita negaranya juga tinggi.
Menurut Sigit, walaupun secara kuantitas sepatu yang terjual tidak besar, namun secara nominal negara-negara di Timur Tengah berkontribusi tinggi.
“Di negara-negara Eropa permintaannya untuk sepatu olahraga yang harganya sekitar US$ 13. Di Timur Tengah seperti Dubai lebih menyukai sepatu kulit yang harganya hingga US$ 25,” ujarnya.
Sigit mengungkapkan, pasar Amerika Latin seperti Brazil juga berpotensi untuk tumbuh. Namun saat ini masih terkendala peraturan anti dumping yang diberlakukan pemerintah Brazil terhadap produk impor asal Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News