kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.387.000   9.000   0,38%
  • USD/IDR 16.655   -35,00   -0,21%
  • IDX 8.546   -56,26   -0,65%
  • KOMPAS100 1.180   -13,23   -1,11%
  • LQ45 852   -12,74   -1,47%
  • ISSI 302   -1,64   -0,54%
  • IDX30 440   -5,94   -1,33%
  • IDXHIDIV20 508   -7,68   -1,49%
  • IDX80 133   -1,71   -1,28%
  • IDXV30 137   -0,85   -0,62%
  • IDXQ30 140   -2,66   -1,87%

Program Diskon Belanja Jelang Nataru Belum Cukup Kuat Dorong Konsumsi


Kamis, 27 November 2025 / 20:09 WIB
Program Diskon Belanja Jelang Nataru Belum Cukup Kuat Dorong Konsumsi
ILUSTRASI. Pemerintah luncurkan Harbolnas, BINA Great Sale, dan EPIC Sale untuk dongkrak daya beli masyarakat jelang Nataru 2024. Simak dampaknya pada ritel. KONTAN/Muradi/2023/08/24


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) pemerintah meluncurkan tiga program untuk mendukung peningkatan daya beli masyarakat.

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan, program belanja nasional yang disiapkan terdiri atas Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), Belanja di Indonesia Aja (BINA) Great Sale Indonesia 2025, serta Every Purchase Is Cheap (EPIC) Sale.

Terkait stimulus ini, Alphonzus Widjaja, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengatakan bahwa Natal dan Tahun Baru merupakan peak season kedua penjualan ritel di Indonesia setelah Ramadan dan Idul Fitri.

Baca Juga: Kemendag Siapkan Tiga Program Diskon Belanja Nasional Jelang Nataru 2025/2026

"Momentum Natal dan Tahun Baru akan dimanfaatkan secara maksimal oleh industri usaha ritel di Indonesia untuk mendapatkan penjualan semaksimal mungkin karena Natal dan Tahun Baru adalah merupakan momentum terakhir penjualan ritel di Indonesia sebelum menutup tahun," kata Alphonzus kepada Kontan, Kamis (27/11/2025).

Ia juga menyebut, kinerja penjualan pada akhir tahun ini diperkirakan akan tetap tumbuh dibandingkan dengan tahun lalu meski tingkat pertumbuhannya tidak akan signifikan.

"Meskipun, maksimal (peningkatan) sekitar 5% saja," tambahnya.

Selain program belanja, Alphonzus juga bilang, pemerintah telah mempersiapkan berbagai program khususnya insentif untuk sektor transportasi yaitu antara lain diskon harga tiket penerbangan, kereta api, biaya jalan tol, dan lain sebagainya.

"Ini untuk mendorong dan memaksimalkan pergerakan masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan sektor konsumsi masyarakat," tambahnya.

Baca Juga: ACES Fokus Ekspansi Gerai dan Penguatan Pengalaman Belanja pada 2026

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Asosiasi Koperasi dan Ritel Indonesia (AKRINDO) Anang Zunaedi menilai, belum ada peningkatan signifikan pada sektor UMKM.

"Kondisi di tingkat koperasi UMKM masih stagnan seperti 3 bulan sebelumnya. Jelang Nataru belum ada tanda-tanda tren peningkatan daya beli," ungkapnya singkat.

Selanjutnya: Kuota LPG Ditambah 350.000 Ton, Bahlil Pastikan Pasokan untuk Nataru Aman

Menarik Dibaca: 5 Vitamin Penghilang Flek Hitam di Wajah, Salah Satunya Vitamin B3

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×