kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.210   -85,00   -0,52%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Program Teaching Factory dari SMBC Indonesia dan Djarum Foundation Menuai Hasil


Kamis, 26 Juni 2025 / 19:17 WIB
Program Teaching Factory dari SMBC Indonesia dan Djarum Foundation Menuai Hasil
ILUSTRASI. Program teaching factory 


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendidikan kejuruan yang bisa mengikuti kebutuhan dunia industri makin dibutuhkan. Salah satunya adalah lewat penerapan sistem pembelajaran teaching factory yang sudah diterapkan di SMK NU Ma’arif Kudus, Jawa Tengah.

Ini adalah pembelajaran yang bisa menghasilkan layanan dan produk yang dibutuhkan industri. Khususnya di bidang fabrikasi logam.

Lewat sistem ini para siswa mendapatkan pengalaman mengasah hardskill dan softskill untuk menyelesaikan pekerjaan nyata dari industri dan  diterima pasar. Selain itu, beragam produk yang telah mereka hasilkan dicatat sebagai bagian dari portofolio siswa.

Setelah menerapkan sistem pembelajaran tersebut sejak 2019, hasilnya mulai terlihat. SMK ini berhasil menjual hasil penjualan produk hingga mencapai Rp  7 miliar setiap tahunnya.

Pendapatan ini digunakan untuk menunjang keberlangsungan operasional sekolah, meningkatkan kesejahteraan guru dan memberikan beasiswa bagi siswa yang terlibat di pembelajaran ini.

Baca Juga: SMBC Indonesia dan WPC Kolaborasi Dukung Perempuan Pelaku UMKM

Adapun pembentukan teaching factory tersebut memang melibatkan kalangan industri. Yakni untuk bisa menyelaraskan kurikulum, kompetisi pengajar seta sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Termasuk juga kerjasama dengan industri dalam hal pemasaran produk.

Untuk itulah Djarum Foundation dan SMBC Indonesia menggelar program Daya lewat pendirian teaching factory bidang fabrikasi logam di SMK NU Ma’arif. Sejauh ini, program tersebut sudah menghasilkan 425 lulusan setiap tahunnya dengan tingkat keterserapan tenaga kerja di atas 85%.

Adapun Program Daya besutan SMBC Indonesi sendiri sudah berlangsung sejak 2011. Ada empat pilar yakni pengembangan kapasitas diri, literasi keuangan, peningkatan kapasitas usaha, dan kehidupan yang berkelanjutan.

Sepanjang Januari hingga Mei 2025, program Daya telah menjangkau lebih dari 4,4 juta penerima manfaat melalui 3.856 kegiatan. 

“Melalui program Daya, kami senantiasa menggandeng mitra dengan visi yang sama, yakni memberikan perubahan yang lebih bermakna seperti kolaborasi bersama dengan Djarum Foundation,” ujar Henoch Munandar Direktur Utama SMBC Indonesia di keterangan, Kamis (26/6).

Keberhasilan teaching factory tersebut melatarbelakangi Djarum Foundation dan SMBC Indonesia untuk menambah kapasitas teaching factory. Yakni berupa fasilitas powder coating dan high pressure air compressor.

“Dengan adanya fasilitas powder coating,  diharapkan dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan pendapatan lulusan di bidang fabrikasi logam yang terserap di industri dalam dan luar negeri,” ujar Primadi Serad, Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation.

Selanjutnya: Stok CPO Melimpah, Kementerian ESDM Pastikan Mandatori B50 Tetap Jalan di 2026

Menarik Dibaca: Tangsel Diguyur Hujan, Ini Prakiraan Cuaca Besok (27/6) di Banten Selengkapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×