Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pusat perbelanjaan menjadi properti yang paling baik kinerjanya sepanjang tahun lalu. Hal tersebut dari berkurangnya tingkat kekosongan menjadi 10,4% dari tahun 2018 di level 12,1%.
Head of Research Savills Indonesia, Anton Sitorus memaparkan penurunan tingkat kekosongan tersebut akibat terbatasnya pasokan baru pusat perbelanjaan. "Mall baru di 2019 Lippo Plaa Mampang, Citiwalk Gajah Mada, dan Citra Xperience," paparnya di Jakarta, Senin (22/1).
Baca Juga: Investasi Rp 400 miliar digelontorkan untuk pembangunan kawasan marina Labuan Bajo
Pihaknya mencatat, sepanjang tahun lalu ruang-ruang di pusat perbelanjaan terserap hampir 75.000 m². Menurutnya, hal tersebut lantaran adanya banyak renovasi yang telah selesai di 2019. Selain itu, brand asal luar negeri juga banyak yang melakukan memperbesar ruangnya.
Pihaknya mencatat, tingkat kekosongan tertinggi dari pusat perbelanjaan di Jakarta di level 4,5%. "Sehingga tingkat kekosongan turun menjadi 10,4%," tuturnya.
Dari sisi harga, pusat perbelanjaan cenderung stagnan dengan penurunan 0,6% dibandingkan 2018. Dengan demikian rata-rata harga sewa sekitar Rp 346.000.
Namun, untuk tahun ini pihaknya menilai pusat perbelanjaan akan tertekan karena pasokan akan melebihi permintaan. Adapun pasokan konsisten untuk pusat perbelanjaan kelas atas bertambah 40% dan kelas menengah atas 60%. "Pasokan baru akan terfokus di Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat," tambahnya.
Baca Juga: PP Presisi (PPRE) raih kontrak Rp 5,9 triliun sepanjang 2019
Berdasarkan risetnya, pasokan di tahun ini hampir mencapai 180.000 m². Apabila dibandingkan pasokan tahun lalu berbanding terbalik yang mana pihaknya mencatat pasokan baru di sekitar 24.000 m². Walau demikian, harga sewa pusat perbelanjaan diprediksi masih akan meningkat 3%-4%.
Anton melanjutkan, kendati demikian pusat perbelanjaan memiliki potensi tumbuh yang cepat. Selain itu, tingkat ekonomi yang membaik dari segmen menengah atas membantu pertumbuhan ritel. "Konsumsi ritel itu harian, berbeda dengan beli rumah yang bisa dikatakan seumur hidup sekali jadi ritel lebih mudah untuk bangkit," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News