Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Edy Can
JAKARTA. Proses akuisisi Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) hampir pasti terjadi. Saat ini, Kementerian Badan Usaha Milik Negara telah menyelesaikan memberhentikan seluruh karyawan PPD kecuali posisi direktur utama.
Deputi Menteri BUMN Bidang Infrastruktur dan Logistik Sumaryanto Widayatin menilai, pemberhentian karyawan PPD ini akan mempercepat proses akuisisi yang dilakukan KAI. "Tahun ini harus segera rampung," ujar Sumaryanto, Senin (12/3).
Nantinya armada-armada milik Perum PPD akan dijadikan angkutan penumpang KAI sehingga bisa tercipta integrasi transportasi antarmoda. "Kami memang akan menidurkan Perum PPD daripada dilikuidasi lebih baik dikelola KAI," tambahnya.
Untuk proses akuisisi Perum Damri, Sumaryanto mengaku masih dikaji ulang. Dia beralasan Perum Damri masih dalam posisi ekspansif dan membukukan kinerja positif. Tahun ini, lanjutnya, Damri sudah menyiapkan 200 armada baru.
Menteri Perhubungan EE Mangindaan mendukung sepenuhnya langkah KAI mengakuisisi Perum PPD dan Perum Damri. Menurutnya, sinergi antar BUMN itu akan menciptakan sinergi operasional KAI dengan moda lainnya yakni transportasi darat.
Menurut Mangindaan, sinergitas antara KAI dan Damri misalnya, ke depannya dibutuhkan dalam pembangunan akses transportasi ke Bandara Kualanamu di Medan yang digarap KAI. "Damri yang selama ini menjadi perusahaan BUMN terbesar yang menangani angkutan darat bandara pastinya akan berbagi tugas dengan PT KAI. Jadi, tak ada persaingan usaha yang tercipta," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News