kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.714.000   12.000   0,71%
  • USD/IDR 16.430   54,00   0,33%
  • IDX 6.647   -17,63   -0,26%
  • KOMPAS100 942   -8,98   -0,94%
  • LQ45 738   -9,69   -1,30%
  • ISSI 209   1,77   0,85%
  • IDX30 384   -5,57   -1,43%
  • IDXHIDIV20 461   -6,31   -1,35%
  • IDX80 107   -1,15   -1,06%
  • IDXV30 110   -0,84   -0,76%
  • IDXQ30 126   -1,79   -1,40%

Proses Merger Pelindo, Pelni, dan ASDP Masih Tahap Awal, Fokus pada Efisiensi


Kamis, 13 Maret 2025 / 13:12 WIB
Proses Merger Pelindo, Pelni, dan ASDP Masih Tahap Awal, Fokus pada Efisiensi
ILUSTRASI. Surplus Perdagangan Bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (16/01/2025). Aktivitas perdagangan Indonesia pada tahun 2024 mencatatkan surplus lima tahun berturut-turut. Surplus perdagangan pada 2024 mencapai USD 31,04 miliar, lebih rendah dibandingkan capaian 2023 sebesar USD 36,89 miliar. Kendati nilai surplus perdagangan mengalami penurunan, namun dari sisi volume perdagangan (baik ekspor maupun impor) menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/16/01/2025


Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pembentukan holding maritim yang menggabungkan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), dan PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) masih dalam tahap awal kajian. 

Peleburan ini merupakan bagian dari strategi Kementerian BUMN untuk meningkatkan efisiensi dan memperkuat daya saing sektor maritim nasional.  

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, mengonfirmasi bahwa kajian merger ini baru dimulai dan masih dalam tahap kick-off.  

"Merger masih dalam proses kajian. Targetnya rampung di awal tahun ini, tapi sekarang masih awal banget. Konsultan baru akan berkumpul dan mulai bekerja," ujarnya saat ditemui di kementerian BUMN, Kamis (13/3).

Baca Juga: Pelindo Group Adakan Program Mudik Gratis 2025, Simak Aturan Pendaftarannya

Terkait dampak holding terhadap penguatan Pelindo dan Pelni, Heru menegaskan bahwa merger ini pasti akan memperkuat kedua perusahaan, tetapi sejauh mana dampaknya masih harus menunggu hasil kajian.  

"Ya iyalah pastinya kalau gak memperkuat, terus ngapain dijadikan? Tapi sejauh apa? Itu nanti kita tunggu kajiannya," katanya.  

Ia juga menyampaikan bahwa proses ini akan melibatkan internal BUMN terkait serta konsultan independen untuk memastikan kajian berjalan objektif. "Yang terlibat itu internal dari Pelindo, Pelni, ASDP, dan konsultan dari BUMN. Tentu ada independensi dalam kajian ini," jelasnya.  

Sementara itu, Direktur Pengelola Pelindo, Putut Sri Muljanto, menekankan bahwa tujuan utama merger bukanlah ekspansi, tetapi efisiensi operasional melalui pemanfaatan aset secara bersama.  

"Biasanya kalau merger itu yang dikejar pertama itu efisiensi. Dengan sharing aset, kita bisa lebih optimal. Jadi bukan sekadar menambah pelabuhan atau kapal, tapi bagaimana aset yang ada bisa digunakan lebih maksimal dan meningkatkan revenue," ungkap Putut.  

Baca Juga: Pelindo Catat Transaksi UMK Binaan Sebesar Rp 648 Juta di Inacraft 2025

Namun, ia tidak menutup kemungkinan adanya pengembangan lebih lanjut. "Kalau ekspansi tentu kita lihat aset mana yang bisa dikembangkan bersama. Tapi yang paling cepat ya kita bicara soal efisiensi dulu," tambahnya.  

Direktur Utama Pelni, Tri Andayani, menyampaikan bahwa saat ini ketiga perusahaan masih dalam tahap pembentukan tim koordinasi lintas bidang.  

"Kemarin kita sudah meeting dan koordinasi, dan Pelindo yang memimpin proses ini. Tapi ini baru tahap awal, masih pembentukan tim yang melibatkan direktur dari masing-masing bidang seperti keuangan, sarana prasarana, operasi, dan SDM," jelasnya.  

Ia juga menegaskan bahwa keputusan akhir merger tetap berada di tangan Kementerian BUMN. "Untuk putusan merger tetap di kementerian, tapi Danantara akan membantu kajian," katanya.  

Ketika ditanya apakah kajian sudah berjalan, Andayani mengungkapkan bahwa prosesnya masih sangat awal. "Belum mulai, masih tahap awal banget," pungkasnya.  

Sebagai informasi, rencana peleburan Pelni dan ASDP ke dalam Pelindo sebelumnya disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada November tahun lalu.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya konsolidasi perusahaan BUMN, yang bertujuan untuk mengurangi jumlah perusahaan BUMN dari 47 menjadi 30.

Baca Juga: Pelindo Solusi Logistik Dorong Kolaborasi untuk Efisiensi Arus Barang di Pelabuhan

Selanjutnya: Dana Nasabah di Perbankan Terancam Pindah ke SBN, Ini Alasannya

Menarik Dibaca: Promo Marugame Udon Bukber Spesial Tiap Senin-Jumat, Rp 109.000-an Dapat 2 Udon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×