Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan kinerja keuangan yang positif sepanjang kuartal I-2020 lalu. Hanya saja, berbagai tekanan yang ada membuat prospek bisnis emiten tersebut masih sukar diprediksi di sisa tahun ini.
Pada kuartal pertama lalu, AKRA meraih kenaikan pendapatan 26,04% (yoy) menjadi Rp 6,34 triliun. Di periode yang sama, laba bersih AKRA tumbuh 13% (yoy) menjadi Rp 227,77 miliar.
Direktur & Sekretaris Perusahaan AKR Corporindo, Suresh Vembu, mengatakan, di atas kertas hasil kinerja AKRA di kuartal pertama masih sejalan dengan tujuan perusahaan di tahun ini yang menargetkan pertumbuhan laba bersih sekitar 15%--20%.
Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) akan membagikan dividen Rp 441,6 miliar, catat jadwalnya
Walau begitu, ia mengaku belum bisa memastikan apakah target tersebut benar-benar bisa tercapai atau tidak. Ini mengingat Indonesia sedang dilanda wabah Corona yang disertai penurunan signfikan harga minyak dunia.
“Situasi sekarang lebih sulit terprediksi, tapi kami tetap ingin bisnis perusahaan ini tetap tumbuh,” kata dia, Kamis (30/4).
Jika mengacu pada laporan keuangan, pendapatan AKRA dari bisnis Bahan Bakar Minyak (BBM) masih bisa tumbuh 37% (yoy) menjadi Rp 4,85 triliun di kuartal I-2020 terlepas dari penurunan harga minyak global.
Sayangnya, Suresh belum bisa mengungkapkan realisasi volume BBM yang dijual oleh AKRA hingga kuartal pertama kemarin. Dalam berita sebelumnya, di tahun ini AKRA memasang target penjualan dan distribusi BBM naik 10%--15% dari realisasi volume BBM di tahun lalu yakni 2,1 juta kiloliter.
Baca Juga: Ada ruang penurunan 25%, akankah harga BBM turun?
Ia menambahkan, bisnis penjualan BBM AKRA di sektor ritel juga tetap berjalan. Di kuartal pertama lalu, AKRA bersama British Petroleum membuka dua SPBU BP-AKR di Ciater Raya, Pamulang dan Lippo Cikarang. Alhasil, jumlah SPBU BP-AKR yang telah berdiri di seluruh Indonesia saat ini berjumlah 15 unit.
“Meski ada penurunan harga minyak dunia dan potensi permintaan yang berkurang, kami tetap berkeinginan membangun 350 SPBU dalam 10 tahun ke depan,” ungkap dia.
Baca Juga: IHSG ditutup turun tipis ke 4.506 pada akhir perdagangan sesi I
Sebelumnya, dalam siaran pers pada Selasa (28/4), Presiden Direktur AKRA Haryanto Adikoesoemo menyatakan, pihak AKRA akan mengambil langkah-langkah antisipasi atas pertumbuhan ekonomi yang melambat dan perubahan dalam pasar minyak global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News