kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   4.000   0,25%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Prospek Cerah Industri Perfilman Indonesia di Tengah Tantangan Global


Sabtu, 01 Februari 2025 / 07:57 WIB
Prospek Cerah Industri Perfilman Indonesia di Tengah Tantangan Global
ILUSTRASI. Proses produksi film dan serial televisi oleh PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM).


Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah persaingan ketat dan kemajuan teknologi yang pesat, industri perfilman Indonesia tetap menunjukkan prospek pertumbuhan yang positif.

Menurut Direktur Keuangan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) Vikas Chand Sharma, meskipun sektor hiburan menghadapi tantangan seperti persaingan global dan perubahan regulasi, optimisme terhadap perkembangan pasar film nasional tetap tinggi.

Baca Juga: RAAM Optimistis Bisa Membesarkan Bisnis di Tahun 2025, Ini Alasannya

“Industri perfilman saat ini menghadapi tantangan besar, baik dari segi persaingan lokal maupun internasional. Kehadiran platform streaming global memaksa kami untuk terus berinovasi agar tetap relevan. Selain itu, perubahan kebijakan pemerintah, terutama terkait pajak dan regulasi distribusi film, juga menjadi perhatian kami,” ujar Vikas kepada Kontan.co.id, Jumat (31/1).

Namun, meskipun terdapat tantangan, Indonesia dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa tetap menjadi pasar yang sangat potensial.

Pada tahun 2023, total penonton bioskop mencapai 114,5 juta, naik 14,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

Tren positif ini berlanjut hingga akhir Desember 2024, dengan jumlah penonton bioskop mencapai 80,21 juta, meningkat 50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Emiten Rumah Produksi Film RAAM Raih Pendapatan Rp 166,8 Miliar Kuartal III 2024

Strategi Produksi Film dan Ekspansi ke OTT

Dalam sektor produksi, proyeksi jumlah penonton film sering kali sulit diprediksi.

Beberapa film dengan ekspektasi tinggi mungkin tidak memenuhi target. Sementara film yang diperkirakan kurang diminati justru meraih sukses besar.

"Kami merencanakan untuk memproduksi sekitar 10 film pada tahun 2025, dengan jadwal perilisan yang konsisten setiap bulan, dimulai dari Januari hingga seterusnya," tambah Vikas.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan sekaligus memperkuat posisi RAAM sebagai pemimpin di industri hiburan Indonesia.

Selain bioskop dan televisi, perkembangan Platform Over The Top (OTT) juga memberikan dampak positif pada industri.

Baca Juga: Persaingan Industri Film Indonesia Makin Ketat

Dengan meningkatnya adopsi internet dan harga paket data yang semakin terjangkau, penggunaan platform OTT seperti Netflix, Disney+, Vidio, dan WeTV meningkat pesat.

Vikas juga menyebutkan bahwa hingga akhir 2024, pihaknya masih menjajaki kerja sama strategis dengan salah satu platform OTT terbesar di dunia.

Kesepakatan ini diharapkan dapat memperkuat posisi RAAM di pasar hiburan digital.

"Tentu, kami tidak hanya fokus pada pasar domestik. Kami berusaha menghadirkan konten yang relevan secara global, sambil tetap menjaga identitas lokal yang kuat," pungkas Vikas.

 

Selanjutnya: Sri Mulyani Ungkap Harga Elpiji 3 Kg Capai Rp 42.750 per Tabung Jika Tanpa Subsidi

Menarik Dibaca: Promo McD Paket 3 Ayam McD, 3 Rice, dan 3 Fruit Tea Lemon Hanya Rp 59.000-an

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×