kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek Industri kesehatan Tahun Depan Menarik, Begini Rencana Kerja Prodia


Minggu, 27 November 2022 / 22:28 WIB
Prospek Industri kesehatan Tahun Depan Menarik, Begini Rencana Kerja Prodia
Petugas memeriksa alat otomatis penuh untuk RT PCR COVID-19 di Lab Prodia Pusat Rujukan Nasional, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Prospek Industri kesehatan Tahun Depan Menarik, Begini Rencana Kerja Prodia.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) melihat prospek industri kesehatan memiliki potensi yang cukup besar di 2023. Kendati pada tahun depan, ada perlambatan ekonomi global.

Melihat peluang ini, Prodia menyiapkan sejumlah rencana bisnis untuk tahun depan. Salah satunya akan terus memperluas jangkauan atau network di seluruh Indonesia. 

Direktur Business & Marketing Prodia Indriyanti Rafi Sukmawati mengatakan, Prodia menargetkan membuka satu hingga dua outlet baru tahun depan di lokasi  potensial. 

Ini merupakan upaya perseroan untuk tetap melakukan pengembangan outlet secara fisik, di samping pengembangan digital channel dan home service sebagai omnichannel service. 

Baca Juga: Bisnis Digital Bakal Dorong Kinerja Prodia (PRDA) di Sisa Tahun 2022

“Seiring dengan pergeseran behaviour masyarakat dalam investasi kesehatan, Prodia berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga saat ini dengan tetap melakukan pengembangan outlet secara fisik," ujar Indriyanti, kepada Kontan.co.id, belum lama ini. 

Dia melanjutkan, PRDA juga akan memprioritaskan pengembangan digitalisasi layanan kesehatan secara komprehensif serta mengembangkan kualitas pelayanan dan produk Prodia. 

Untuk diketahui, Prodia mendirikan entitas baru sebagai anak perusahaan, yaitu PT Prodia Digital Indonesia (PRDI).

PRDI dikembangkan secara komprehensif untuk memberikan solusi kesehatan yang telah dipersonalisasi dengan kondisi dan karakteristik pelanggan atau user.

Baca Juga: Kasus Positif Meningkat, Prodia Catat Kenaikan Permintaan Pemeriksaan Covid-19

Prodia Digital Indonesia dibentuk dengan modal dasar sebesar Rp 1 triliun. Modal dasar ini terbagi dalam 1 juta saham. Sementara modal ditempatkan dan disetor penuh Prodia Digital sebanyak 300.000 saham. Keseluruhan nilai nominalnya sebesar Rp 300 miliar. 

PRDA membukukan pendapatan sebesar Rp 1,57 triliun hingga akhir September lalu. Angka ini menurun 20,62% dari sebelumnya Rp 1,99 triliun pada periode yang sama tahun lalu. 

Laba tahun berjalan juga tercatat menurun menjadi Rp 275,19 miliar, dari semula Rp 511,08 miliar pada akhir kuartal ketiga tahun lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×