kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Prospek Penjualan Motor Listrik Tahun Ini Diramal Lebih Baik


Minggu, 25 Februari 2024 / 07:30 WIB
Prospek Penjualan Motor Listrik Tahun Ini Diramal Lebih Baik
ILUSTRASI. Sejumlah produsen motor listrik Tanah Air berupaya genjot penjualan di tahun ini. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/tom.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah produsen motor listrik Tanah Air berupaya genjot penjualan di tahun ini. Berbagai strategi dilakukan untuk menarik minat masyarakat menggunakan motor listrik

Ketua Umum Asosiasi Industri Motor Listrik (Aismoli) Budi Setiadi mengatakan, prospek motor listrik di tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu terlebih awal tahun ini dibantu dengan adanya gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS).

Ia menuturkan, beberapa anggota Aismoli turut berpartisipasi di IIMS 2024 dan sebagian ada yang sudah memenuhi ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). IIMS tidak hanya sebagai wahan sosialisasi mengenai motor listrik, tetapi bisa untuk meningkatkan penjualan produsen motor listrik.

Baca Juga: Apa Saja Kelebihan Pakai Kendaraan Listrik? Ini Jawaban Pengamat

"Misalnya, dalam 10 hari gelaran IIMS bisa terjual 10 ribu dari per harinya menjual ratusan motor listrik," kata Budi kepada KONTAN, Selasa (20/2).

Untuk diketahui, Pemerintah memang masih akan tetap memberikan bantuan atau insentif untuk sepeda motor. Namun, pemerintah memangkas kuota bantuan pembelian motor listrik tahun ini hanya sebanyak 50 ribu unit dengan total anggaran yang disiapkan Rp 350 miliar.

Aismoli masih berharap kuota pembelian subsidi masih seperti semula. Budi memperkirakan, pemerintah memangkas kuota pembelian menjadi 50 ribu unit agar kinerja bisa diserap, sehingga ketika jumlah ini bisa terlampaui maka akan ditambah lagi.

"Anggaran pemerintah disiapkan sekian supaya kinerja bisa diserap, perkiraan awalnya memang segitu, dengan harapan nanti bisa terserap kemudian bisa ditambah lagi," kata Budi.

Ia menjelaskan, tahun ini pemerintah sudah cukup baik yang telah dilakukan seperti regulasi, menyiapkan skema pembelian dengan bantuan subsidi. Dengan begitu, industri harus menangkap peluang emas ini dengan berbagai macam stragegi.

Budi menyampaikan, Aismoli menjadi fasilitator untuk beberapa industri yang ada dan telah melihat kekurangan penjualan sepeda motor listrik ini kepada masyarakat karena keberadaan dealer yang kurang merata di daerah.

Untuk itu, kata Budi, ada gagasan dari Aismoli untuk membuka pusat penjualan sepeda motor listrik yang bisa diisi oleh berbagai merk yang akan tersedia di kota-kota yang belum terjangkau atau kota kedua.

"Dengan semacam showroom bersama, maka bisa meningkatkan peluang penjualan motor listrik," ujar Budi.

Baca Juga: Insentif Mobil Listrik Pangkas Rasio Pajak

Ia menyarankan untuk para dealer agar bisa lebih kratif untuk aspek marketing dan rencana bisnis. Jika hanya membuka dealer sendiri maka akan lambat bergerak ke daerah-daerah. Dengan adanya pusat penjualan di kota-kota yang belum terjangkau, maka akan lebih baik lagi.

Selain itu, Budi juga meminta kepada pemerintah agar Kementerian dan Lembaga untuk bisa menggunakan kendaraan motor listrik.

"Kami meminta juga kepada pemerintah agar ada tim monitoring untuk mengecek provinsi dan kabupaten/kota mana yang sudah dan belum menggunakan sepeda motor listrik," pungkas Budi.

Perusahaan pembuat produk elektronik dengan nama brand Polytron, PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) membidik penjualan motor listrik bersubdisi milik Polytron dapat menyerap sebesar 10% dari target pemerintah untuk penjualan motor listrik sebesar 600.000 unit.

Head of Product Polytron EV, Iman Fachrian Fadly mengatakan, tahun ini pemerintah masih memberikan subsidi terhadap pabrikan yang sudah memenuhi persyaratan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40%, dengan jumlah yang di alokasikan sebanyak 600.000 unit (nasional).



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×