Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Hajatan World Export Development Forum (WEDF) 2012 menjadi ajang pengusaha Indonesia untuk bertukar pikiran dengan Direktur Jenderal World Trade Organization (WTO) Pascal Lamy. Salah satu poin yang dibahas adalah proteksi perdagangan.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulisto bilang, WTO menginginkan tidak ada proteksi supaya perdagangan antar negara lebih lancar. "Tetapi di Indonesia masih banyak yang kurang paham," ujar Suryo ketika ditemui di sela-sela WEDF 2012 di Jakarta, Senin (15/10).
Indonesia sendiri, menurut Suryo, sangat terbuka terhadap perdagangan bebas. "Lihat saja, produk dari China membanjiri pasar kita," ujarnya.
Selain itu, beberapa anggota Kadin juga sempat mengeluhkan non-tariff barrier yang menyulitkan produk Indonesia masuk ke Eropa, dengan alasan tidak memenuhi standar. Padahal, perdagangan Indonesia sedang berkembang.
Lebih lanjut, Suryo bilang, ketergantungan Indonesia terhadap ekspor sebenarnya sangat kecil. Buktinya kontribusi ekspor terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya 24%.
Sebagai perbandingan, kontribusi ekspor terhadap APBN di negara-negara maju di Asia seperti China, Jepang, dan Korea sudah di atas 50%. "Tetapi, yang harus jadi perhatian tidak selalu rasio ekspor terhadap produk domestik bruto (PDB), melainkan nilai tambahnya," pungkas Suryo.
Dalam WEDF 2012, Suryo juga mengaku mendapat tawaran dengan Kadin Afrika Selatan untuk meneken MoU di bidang perdagangan. Sayang, dia enggan membocorkan informasi lebih jauh lantaran masih banyak yang harus dipelajari. Yang jelas, dia mengakui selama ini Indonesia kurang melirik ekspor ke Afrika, karena ada kendala transportasi.
Namun Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Emirsyah Satar mengaku belum berminat membuka rute penerbangan ke Afrika. "Kami mau bergabung dengan Aliansi SkyTeam saja," ujar Emir tanpa menjelaskan alasannya.
Garuda rupanya masih lebih tertarik membuka rute penerbangan ke Eropa. Lihat saja, maskapai penerbangan pelat merah tersebut baru saja meneken kontrak pembelian sepuluh pesawat Boeing 777-300ER. Empat pesawat di antaranya akan datang tahun depan dan akan digunakan untuk melayani penerbangan langsung Jakarta-London dan Jakarta-Paris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News