kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Proyek Pelabuhan Patimban paket III senilai Rp 524 miliar, konsentrasi ke jembatan


Kamis, 13 Februari 2020 / 19:59 WIB
Proyek Pelabuhan Patimban paket III senilai Rp 524 miliar, konsentrasi ke jembatan
Kemenhub sepakati gelar proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub) menandatangani kontrak proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat paket III dengan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PP Joint Operation di ruangan RR Sriwijaya Kemenhub, Jakarta Pusat, Kamis (13/2).

Sebagai informasi, proyek Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional pelabuhan baru yang dibangun di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Pembangunan Pelabuhan Patimban tahap I diluncurkan September 2020

Pembangunan Pelabuhan Patimban paket III ini menelan biaya senilai Rp524 miliar dan berkonsentrasi pada konstruksi jembatan penghubung atau menghubungkan jalan akses ke terminal yang berada di lahan reklamasi.

"Tahap paket III ini adalah connecting bridge, ini akan jadi jalan penghubung dengan back up area dan laut. Rencananya, soft opening pada September 2020. Progresnya, untuk jalur akses sudah 65% selesai Mei atau Juni 2020, sea wall backwater 26%, konstruksi di laut 58%," jelas Direktur Jenderal Kelautan Kemenhub, Agus H Purnomo di Jakarta Pusat, Kamis (13/2).

Proyek yang dikerjakan secara joint venture dengan perusahaan konstruksi asal Jepang, Toyo Construction Co., Ltd., dan Wakachiku Construction Co., Ltd., serta BUMN sektor konstruksi ini total terdiri dari sembilan paket.

Baca Juga: Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) siap jadi operator pelabuhan Patimban

Sembilan paket pekerjaan Pelabuhan Patimban, rinciannya adalah Paket I senilai Rp 6,1 triliun, terdiri dari konstruksi terminal dan dermaga, pengerukan kolam putar dan alur pelayaran, reklamasi, soil improvement dengan metode CDM dan CPM, pekerjaan bangunan gedung, pasokan air bersih, sistem pembuangan air kotor, dan pasokan listrik.

Selanjutnya, Paket II senilai Rp1,8 triliun terdiri dari konstruksi pemecah gelombang (breakwater), seawall, pengerukan alur pelayaran, dan pemasangan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP).

Paket III senilai Rp 524 miliar terdiri dari konstruksi jembatan penghubung (menghubungkan jalan akses ke terminal yang berada di lahan reklamasi).

Baca Juga: Wow, kontrak baru WIKA di 2019 capai Rp 8,3 triliun

Paket IV terdiri dari konstruksi jalan akses dari pantura sampai ke jembatan penghubung. "Paket IV pembangunannya akses jalannya dari PUPR, nilainya Rp1,2 triliun," tambahnya.

Paket V adalah pembangunan Terminal untuk fase 1-2, lalu Paket VI adalah Pengerukan alur pelayaran sampai kedalaman 14 meter.

Paket VII adalah pengerukan kolam pelabuhan sampai kedalaman -14 meter, Paket VIII adalah konsultan Supervisi untuk Fase 1-1 dan Konsultan Supervisi dan Desain untuk Fase 1-2 dan Paket X Konsultan supervisi untuk pembangunan jalan akses (paket IV).

Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Sekretaris Jenderal Kemenhub RI, Djoko Sasono, proyek pembangunan Pelabuhan Patimban bertujuan mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, memperkuat ketahanan ekonomi, mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk area eksplorasi migas.

Baca Juga: Tambah Kapasitas Terminal, Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Siapkan Rp 250 Miliar

Pengembangan Pelabuhan Patimban secara keseluruhan ditargetkan selesai 2027 dengan area reklamasi seluas 300 hektare dan backup area hingga 354 hektare.

"Dalam backup area nantinya mencakup gedung perkantoran, area komersial, pergudangan, hingga logistic park," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×