kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek pengembangan baterai lithium untuk kendaraan listrik terus dikebut


Selasa, 17 November 2020 / 21:12 WIB
Proyek pengembangan baterai lithium untuk kendaraan listrik terus dikebut
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli

Lalu telekomunikasi (baterai tower BTS), energi baru terbarukan, infrastruktur, industri, remote area (penggunaan untuk wilayah terpencil), hingga untuk keperluan pertahanan dan keamanan.

Dengan lebih 40 tahun berpengalaman di dunia baterai di Indonesia, produk-produk NIPS saat ini menguasai pasar domestik, dan bahkan baterai Lithium produksi perusahaan telah ekspor dengan tujuan pasar Asia hingga Eropa.

Kabar lainnya datang dari Tesla yang sudah hampir mencapai kata sepakat untuk membangun pabrik baterai di Indonesia. Pembicaraan para eksekutif Tesla dengan sejumlah pejabat tinggi negara kabarnya akan segera berlangsung minggu depan.

Baca Juga: Kenali infeksi bakteri vagina penyebab keguguran

Dalam catatan Kontan.co.id seperti yang dilansir dari laman Electrek, Tesla sedang tertarik mendirikan pabrik baterai baru di Tanah Air. Salah satu faktornya, Indonesia dianggap punya cadangan nikel yang berlimpah. CEO Tesla Elon Musk sebelumnya sempat meminta perusahaan pertambangan untuk meningkatkan produksi nikel.

Namun belakangan diketahui bahwa pembicaraan Tesla bukan hanya untuk menambah permintaan nikel, tapi juga soal pembangunan pabrik baterai di Indonesia. Salah satu alasan yang memaksa Tesla harus mengerahkan energinya untuk memanfatkan cadangan nikel negara, adalah larangan ekspor bijih nikel untuk mendorong industri lokal.

Selanjutnya: Selamatkan industri domestik, Jokowi diminta mengerem impor untuk proyek pemerintah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×