Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SURAKARTA. PT Danareksa (Persero) menjadi holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) paling kolaboratif tahun ini. Pasalnya, holding BUMN yang dinahkodai oleh Yadi Jaya Ruchandi ini, setelah dilaksanakannya inbreng tahap 1, dan diharapkan proses inbreng tahap 2 selesai, Danareksa Grup akan memiliki 5 sub cluster dengan 45 anak perusahaan atau entitas asosiasi.
Baca Juga: Holding BUMNDanareksa&Kementerian ATR/BPN Perkuat Transformasi Bisnis KawasanIndustri
Sub kluster pertama adalah dari Kawasan Industri yang didalamnya terdapat enam anak usaha, yaitu: PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, PT Kawasan Berikat Nusantara , PT Kawasan Industri Makassar, PT Kawasan Industri Medan, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut dan PT Kawasan Industri Batang (Grand Batang City).
Sub kluster kedua adalah dari jasa keuangan yang didalamnya terdapat lima entitas yaitu: PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA), PT BRI Manajemen Investasi, PT Danareksa Finance, PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Danareksa Kapital.
Sub kluster ketiga adalah dari media dan teknologi yang didalamnya terdapat lima entitas juga yaitu: PT Balai Pustaka, PT Kliring Berjangka Indonesia, PT Jalin Pembayaran Nusantara, Perum Produksi Film Negara( PFN) dan LKBN Antara.
Sub kluster keempat adalah pengelolaan SDA (Sumber Daya Air) yang terdiri dari dua entitas yaitu dari Perum Jasa Tirta 1 dan Perum Tirta Jasa 2.
Baca Juga: BRI Danareksa Sekuritas Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp 500 Miliar
Dan sub kluster yang terakhir adalah dari konstruksi dan konsultan karya yang memiliki empat entitas yaitu: PT Virama Karya (Persero), PT Yodya Karya (Persero), PT Indra Karya (Persero) dan PT Nindya Karya.
“Ini adalah perbedaan holding Danareksa dengan holding lain, dimana kita beragam holdingnya dan kami juga memastikan agar saling komplementer satu sama lain,” ungkap Yadi kepada Kontan dalam acara Media Gathering di Lokananta, Solo (11/12).
Yadi juga mengatakan, sebagai langkah Danareksa melakukan penguatan sinergi antar entitas anak dibawahnya, ada tiga tujuan yang ingin diraih.
Yang pertama adalah adanya kolaborasi dalam value chain dan product service dari masing-masing anak usaha yang dikelola, kemudian adanya peningkatan Bargaining Position serta terwujudnya sharing Capabilities and Collaboration.
Kemudian dari sisi keuangan, Direktur Keuangan Danareksa Teguh Wirahadikusumah mengatakan optimisme juga terlihat dari perseroan menargetkan peningkatan pendapatan hingga akhir tahun 2023.
“Jadi nomor satu tentunya adalah lapkeu yang kredibel dan akurat dan juga tepat waktu. Ini effort yang kelihatannya mudah tapi cukup luar biasa dilakukan. Jadi sekarang kita targetnya (laporan keuangan) di akhir 2023 ini misalnya di bulan paling lambat bulan maret 2024 sudah selesai,” ungkapnya.
Baca Juga: Danareksa Gaet CITIC Envirotech Bangun Pengelolaan Air Limbah Bawah Tanah
Berdasarkan pemaparannya, Teguh mengatakan jika berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2023 ini pendapatan Danareksa Grup ditargetkan meningkat 11,5% dengan Return on Equity (ROE) 3,7% dan Debt to Equity Ratio (DER) 0,47x.
“Dan juga yang skrg kita sedang berproses dan insya allah di 2024 selesai (laporan keuangan) akan diintegrasikan semua laporan keuangan dari anak perusahaan juga. Jadi laporan bulanan yang tadinya masih semi manual jadi pake SAP terintegrasi itu bisa sehingga cepat dan akurat,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News