Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) optimistis mampu menggenjot produksi bijih timah hingga 50% dari tahun lalu.
Sekretaris Perusahaan TINS Abdullah Umar mengatakan, TINS yakin kinerja tahun ini akan membaik dan akan berlanjut pada semester II-2024. Hal ini ditopang oleh kenaikan produksi dan kenaikan harga logam timah dunia.
"Produksi kami proyeksikan tumbuh sekitar 40%-50% dari tahun lalu," kata Abdullah kepada KONTAN, Jumat (13/9).
Emiten pertambangan pelat merah ini juga menyebutkan, realisasi produksi semester I/2024 lalu mencapai 10.250 ton atau lebih tinggi 32% dari pencatatan periode yang sama tahun sebelumnya di level 7.755 ton.
Baca Juga: Arah IHSG & Rekomendasi Saham Pilihan untuk Akhir Pekan, Jumat (13/9)
Adapun sumber produksi bijih timah yang dilakukan di semester I-2024 lalu berasal dari tambang darat dan laut. Untuk tambang di darat, TINS memperoleh 4.918 ton atau naik 85% dibandingkan realisasi tambang dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2.653 ton.
Sedangkan, untuk tambang di laut, TINS berhasil memperoleh produksi sebanyak 5.332 ton atau naik 5% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5.102 ton.
Produksi logam TINS pada semester I-2024 lalu juga tumbuh menjadi 9.675 ton atau naik 19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 8.100 ton.
Sebagai pembanding, TINS hanya memproduksi bijih timah sebesar 14.855 ton sepanjang 2023. Namun, pada paruh pertama tahun ini, emiten tambang dari grup BUMN ini mencatatkan kinerja yang mentereng.
Pendapatan dan laba bersih TINS kompak naik dalam periode enam bulan 2024. Untuk pendapatan naik 14,25% year on year (yoy) dari Rp 4,56 triliun menjadi Rp 5,21 triliun di semester I-2024.
Baca Juga: Pefindo Sematkan Peringkat idA untuk Timah (TINS)
Pada saat yang sama, TINS mampu memangkas beban pokok pendapatan sebanyak 4,08% menjadi Rp 3,99 triliun.
Hasil ini membuat TINS membukukan laba bruto senilai Rp 1,21 triliun, naik 198,18% dibandingkan Rp 407,15 miliar pada semester I-2023. Adapun, laba bersih TINS terbang setinggi 2.571,95% yoy dari Rp 16,26 miliar menjadi Rp 434,46 miliar pada semester I-2024.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Timah, Fina Eliani mengungkapkan, kenaikan kinerja TINS sejalan dengan perbaikan tata kelola pertambangan dan niaga timah Indonesia.
Baca Juga: Simak Prospek dan Rekomendasi Saham Emiten Tambang BUMN
Secara bersamaan, harga logam timah London Metal Exchange (LME) juga bergerak naik hingga bulan Juni. Harga jual rata-rata TINS meningkat 13% yoy dari US$ 26.828 per metrik ton ke level US$ 30.397 per metrik ton semester I-2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News