Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Havid Vebri
KETAPANG. PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) terus mengebut pengerjaan proyek pembangunan smelter pengolahan bauksit menjadi alumina.
Li Yu Yong, Pemimpin Proyek Pembangunan Smelter alumina PT WHW mengatakan, saat ini perseroan sedang dalam tahap melakukan konstruksi. Tahap ini sudah berlangsung sejak tahun 2013 dan ditargetkan selesai akhir tahun ini.
Smelter alumina ini merupakan yang pertama di Indonesia. "Kami targetkan mulai tahun depan sudah bisa berproduksi," kata Li di Ketapang, Kalimantan Barat, Selasa (4/8).
Perusahaan menargetkan, pabrik baru ini nanti bisa alumina sebanyak 1-4 juta ton/tahun. Kemudian pada periode 2018-2020, kapasitas akan dinaikkan menjadi 6-9 juta ton/tahun.
Selanjutnya pada kurun 2021-2043, perseroan mampu memproduksi sebanyak 9 juta- 12 juta ton/tahun. "Akumulasinya sampai 2043 kami ditargetkan mampu memproduksi 255 juta ton," ujar Li.
Adapun opsi kedua adalah rencana produksi alumina yang berkisar 2-2,5 juta ton/tahun. Dalam opsi ini, periode 2016-2017 perseroan mampu memproduksi sebanyak 3 juta ton/tahun.
Kemudian periode 2018-2020 mampu memproduksi di level 3 juta ton/tahun. Selanjutnya pada kurun 2021-2043 sebesar 6 juta ton/tahun. "Akumulasinya di opsi kedua ini, kami mampu memproduksi 147 juta ton" ujar Li.
Smelter PT WHW ini memiliki lahan seluas 1.520 hektare. Smelter ini dilengkapi fasilitas penunjang seperti living quarter, water intake, dan power plant berkapasitas 160 MW.
Selain itu, PT WHW juga membangun pelabuhan sendiri untuk keperluan bongkar muat produk alumina yang dihasilkan smelter melalui kapal berkapasitas 6 X 8.000 ton.
Sampai Juni lalu, progress pembangunan fisik sudah 52,19% dari bagian pembangunan tahap I dengan kapasitas produksi 1 juta ton/tahun. Nilai investasi keseluruhan adalah US$ 2,28 miliar atau setara Rp 29,64 triliun.
Dari investasi sebesar itu, sekitar 76,82% untuk investasi alumina refinery, 13,35% untuk power plant dan sisanya 8,03% untuk membangun pelabuhan.
"Sampai Juni 2015, nilai investasi yang sudah dikeluarkan baru mencapai US$ 516,28 juta atau setara Rp 6,71 triliun," pungkas Li.
PT WHW merupakan perusahaan join venture bentukan Harita Group dengan China Hong Qiao Group Ltd dan Winning Investment (HK) Ltd.
Harita memiliki 30% kepemilikan saham. Sisanya dimiliki oleh China Hong Qiao Group Ltd sebesar 60% dan Winning Investment (HK) Ltd sebesar 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News