Reporter: Bernadette Christina Munthe | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III berniat melakukan peremajaan kebun dalam rangka meningkatkan produksi kelapa sawit. Ahmad Manggabarani, Komisaris PTPN III menuturkan, perusahaan lebih mengandalkan strategi ini lantaran upaya menambah luas lahan dinilai lebih sulit.
Itu sebabnya, PTPN III cuma berniat menambah lahan baru 4.000 hektare (ha). Menurut Manggabarani, saat ini PTPN memang lebih banyak meningkatan produksi kelapa sawit dengan cara peremajaan kebun. Itu sebabnya setiap tahun PTPN III menargetkan kenaikan produksi 5-10%.
“Target 2014 tingkat produktivitas kebun sawit kami harus mencapai rata-rata 25 ton tandan buah segar (TBS) per ha, dengan rendemen 25%," kata Manggabarani, kepada KONTAN akhir pekan silam. Jumlah ini setara dengan 6,2 ton crude palm oil (CPO) per ha.
Dengan tingkat produktivitas tersebut, maka Manggabarani memperkirakan produksi PTPN meningkat sekitar 5%-10% per tahun. Khusus tahun ini, PTPN III memperkirakan produksi CPO akan mencapai 650.000 ton. Tahun 2012, PTPN III menargetkan produksi akan meningkat 16,6% menjadi 700.000 ton.
Produksi ini berasal dari lahan milik PTPN III dan dari petani plasma guna memenuhi kebutuhan industri yang ada di Sei Mangkei, Medan, Sumatra Utara. Sei Mangkei tak lain ialah klaster industri hilir CPO yang juga milik PTPN III.
Menurutnya, kebutuhan CPO di Sei Mangkei bisa mencapai 1,2 juta ton per tahun. Adapun hingga akhir tahun, PTPN memperkirakan laba sebelum pajak akan mencapai Rp 1,5 triliun. Target ini tumbuh 9,1% dari laba sebelum pajak tahun 2010 yang sebesar Rp 1,374 triliun.
Wajar saja PTPN menggenjot produksi CPO. Sebab, menurut Direktur Tanaman Tahunan Kementerian Pertanian, Rismansyah Danasaputra, kebutuhan CPO dalam negeri tahun depan akan mencapai 7 juta ton. Total produksi CPO Indonesia tahun depan diperkirakan mencapai sekitar 26 juta ton. Menurut Rismansyah, CPO di dalam negeri lebih banyak digunakan untuk minyak goreng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News