kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PTPN III bakal fokus ekspor CPO 2019


Minggu, 27 Mei 2018 / 16:13 WIB
PTPN III bakal fokus ekspor CPO 2019
ILUSTRASI. Pabrik kelapa sawit


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding perkebunan negara PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III menargetkan bakal mengekspor hampir seluruh minyak kelapa sawitnya pada tahun 2019. Adapun Holding Perkebunan BUMN tersebut tengah berupaya untuk menguatkan posisi Indonesia di pasar CPO dunia.

"Tahun depan ekspor semuanya, sekitar 2,5-2,7 juta ton CPO," kata Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Dolly P. Pulungan, saat menghadiri rapat kunjungan kerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Ranca Bali, Ciwidey, Sabtu (26/5).

Adapun target Holding Perkebunan untuk ekspor CPO tahun masih kecil di 300.000 ton. Sedangkan target produksi tahun ini adalah 2,7 juta ton, naik dari capaian tahun lalu di 2,3 juta ton.

Dolly menjelaskan, sangat disayangkan bila PTPN tidak memperlebar volume ekspornya, karena komoditas ini merupakan salah-satu penyumbang devisa terbesar Indonesia dimana tahun lalu memberikan kontribusi nilai impor sebesar US$ 22,97 miliar untuk besar volume 31,05 juta ton.

Adapun tujuan ekspor CPO Indonesia adalah China, Pakistan, Afganistan, India dan sebagian dari Eropa walau ada sentimen negatif dari benua tersebut.

Terkait harga acuan internasional, Dolly mengatakan kini pihaknya sedang berdiskusi dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) untuk melakukan pricing dan menguatkan posisi Indonesia di internasional.

"Kita bersama GAPKI bersama untuk melobi pasar-pasar internasional untuk berkompetisi, kita saling mengisi pasar, sehingga produk kita masuk dan kita bisa made in harga," jelas Dolly.

Asal tahu, Reuters memperkirakan kemampuan produksi Indonesia tahun ini bisa mencapai 37,8 juta ton, angka ini melampaui perkiraan produksi Malaysia di kisaran 20,5 juta ton.

Otomatis dengan ini Indonesia tetap menjadi produsen CPO terbesar di dunia. Namun demikian, acuan harga internasional masih menggunakan referensi dari Bursa Komoditas Berhad Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×