Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V Jatmiko Krisna Santosa optimistis bakal ada peningkatan volume komoditas sawit pada tahun ini. Hal ini didorong beberapa program PTPN V yang akan dilakukan tahun ini, yaitu program 'Sawit untuk Rakyat' dan Cash for Work. Kedua program ini berfokus membangun hubungan kemitraan dengan masyarakat melalui pola kebun plasma.
"Dengan program ini, kami bisa hadir untuk petani sawit, dan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Di sisi lain, program ini juga akan mendatangkan untung bagi lembaga lain yang terlibat," tutur Jatmiko kepada Kontan, Rabu (10/4).
Lebih lanjut, optimisme menghadapi pasar sawit tahun ini, juga dikatrol oleh peningkatan pendapatan yang diraup oleh PTPN V pada 2018 lalu. Jatmiko mengklaim, pihaknya menorehkan produktifitas dan laba tertinggi sepanjang sejarah.
"PTPN V berhasil membukukan produktivitas dan laba tinggi pada 2018. Ini berkat kerja keras bersama. Sebagai gambaran, dibagian bottom line laba PTPN V senilai Rp 201 miliar," jelasnya.
Dirinya mengakui, dengan peningkatan tersebut akhirnya memutuskan menaikkan target pada 2019. Namun, pada kuartal I 2019, PTPN V masih belum mencapai target. "Sejak Januari sampai Maret, kinerja kami memang agak menurun. Tetapi April sudah mulai terlihat bangkit lagi. Kami berharap jarak dengan target semakin kecil," tambah Jatmiko.
Saat ini, PTPN V memiliki kebun plasma seluas 74.526 hektare (ha). Bagian ini terdiri dari kebun sawit seluas 56.665 ha dan kebun karet seluas 17.861 ha. Kebun plasma tersebut tersebar di lima kabupaten provinsi Riau, yakni, Kabupaten Kampar, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Siak, dan Indra Giri Hulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News