Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Memasuki bulan puasa, harga cabai merah baik di tingkat petani maupun konsumen akhir diprediksi akan meningkat drastis. Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), Dadi Sudiyana menuturkan, harga cabai merah di petani saat ini memang masih Rp 5.000 per kilogram (kg), sedangkan di tingkat konsumen akhir Rp 15.000 per kg.
Namun, seminggu menjelang bulan puasa hingga Lebaran, harga cabai merah diprediksi melonjak hingga dua kali lipat. Harga di tingkat petani kemungkinan bisa melonjak ke kisaran Rp 10.000-Rp 15.000 per kg. "Walhasil, harga di tingkat konsumen bisa mencapai Rp 30.000 per kg," ujar Dadi kepada KONTAN, Kamis (7/7).
Dadi bilang, konsumsi cabai menjelang puasa biasanya meningkat sekitar 20% dibandingkan bulan-bulan lainnya. Kenaikan ini terjadi merata hampir di seluruh daerah.
Faktor itu sedikit banyak meningkatkan daya tawar para pihak yang terlibat tata niaga cabai, mulai dari petani hingga pedagang. Mereka tentu ingin mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi saat permintaan sedang melonjak.
Pada Juni kemarin harga cabai di petani memang sempat jatuh ke kisaran Rp 3.500-Rp 4.000 per kg. Padahal, sebulan sebelumnya harga cabai masih Rp 6.000 per kg.
Penurunan ini diakibatkan oleh pasokan yang melimpah akibat petani menanam cabai secara serentak dalam jumlah yang banyak. Walhasil, pasokan cabai di pasaran lebih tinggi ketimbang permintaannya.
Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Deddy Saleh mengakui, harga cabai merah menjelang puasa memang akan meningkat. Namun, Ia memprediksi kenaikan itu tidak akan melebihi 20% dari harga saat ini yang masih Rp 15.000 per kg.
Menteri Pertanian, Suswono mengatakan, kenaikan harga cabai dibutuhkan para petani. Pasalnya, dengan harga cabai sekarang yang hanya Rp 5.000 per kg, petani sangat dirugikan. Oleh karena itu, petani membutuhkan kenaikan harga agar bisa menutupi kerugian yang selama ini diderita. "Kita sudah sampaikan ke petani, mereka bisa mendapatkan keuntungan memadai saat Ramadan tapi jangan terlalu memberatkan konsumen," ungkap Suswono.
Dari sisi pasokan, Suswono menjamin produksi cabai akan memadai hingga Lebaran. Pasalnya, Kementan sudah melakukan beberapa program untuk memacu produksi cabai salah satunya dengan Gerakan Perempuan untuk Optimalisasi Pekarangan.
Melalui gerakan ini, Kementan memberdayakan ibu-ibu rumah tangga untuk menanam cabai di pekarangan rumahnya. Gerakan ini menjadi salah satu upaya untuk mengantisipasi kebutuhan cabe saat Ramadan
Sayangnya, Suswono belum bisa membeberkan produksi dari gerakan ini. Ia hanya mengatakan gerakan ini sudah dilakukan di 110 ribu kepala keluarga (KK) yang sebagian besar di DKI Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News