Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison terus melanjutkan pengembangan bisnis internet fixed broadband miliknya. Langkah ini diambil seiring dengan peluang pertumbuhan yang masih sangat besar ke depan.
SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengungkapkan, penetrasi pasar fixed broadband masih tergolong rendah dan belum mencapai tingkat saturasi. Kondisi tersebut menjadi peluang bagi ISAT untuk mengembangkan lini bisnis ini.
Salah satu langkah strategis ISAT untuk mempercepat peningkatan kapasitas bisnis Fiber-to-the-home (FTTH) melalui Indosat Hifi adalah dengan mengakuisisi pelanggan aset milik MNC Kabel Mediacom (MNC Play).
Baca Juga: Indosat (ISAT) Akuisisi Pelanggan MNC Play, Simak Rekomendasi Sahamnya
Aksi korporasi ini telah dilakukan pada bulan November 2023 lalu dan ditargetkan akan rampung tahun 2024 mendatang.
“Lewat akuisisi ini, pelanggan dapat menikmati dan memilih antara FTTH atau Internet Protocol Television Services (IPTV) maupun kedua layanan dalam satu paket yang sama dan mendorong lebih banyak akuisisi pelanggan dan meningkatkan pendapatan dari bisnis FTTH,” ungkap Steve, kepada Kontan.co.id, Kamis (21/12).
ISAT mencatat, sampai akhir tahun 2023 jumlah pelanggan Indosat HiFi telah mencapai 300.000 pelanggan.
Pihaknya menargetkan akan terus memperluas akses jaringan dari semula 400.000 homepass menjadi 1,5 juta homepass.
Steve menambahkan, strategi akuisisi ini selaras dengan komitmen terhadap inovasi, kepuasan pelanggan, dan perjalanan transformasi Indosat dari Telco ke TechCo.
“Yang menandakan bahwa Indosat tidak hanya berfokus pada layanan tradisional telekomunikasi, tetapi juga berkontribusi lebih pada literasi digital bangsa,” jelasnya.
Baca Juga: Indosat Ooredoo Hutchison&Ernest Prakasa Hadirkan WebSeries Kalau Jodoh Takkan Kemana
Sebagai tambahan informasi, ISAT mencetak kenaikan pendapatan 8,5% year on year (yoy) menjadi Rp 37,46 triliun selama periode Januari-September 2023.
Pendapatan ISAT masih ditopang oleh pendapatan selular yang mencapai Rp 32,17 triliun, kemudian disusul pendapatan MIDI dan telekomunikasi tetap yang masing-masing senilai Rp 4,53 triliun dan Rp 750,6 miliar.
Dari sisi bottom line, ISAT membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 2,78 triliun atau menurun dibandingkan Rp 3,68 triliun pada posisi yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News