kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PUPR percepat penyelesaian jalur mudik Sumatera


Jumat, 24 Juni 2016 / 20:56 WIB
PUPR percepat penyelesaian jalur mudik Sumatera


Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat pengerjaan jalur mudik di Sumatera, terutama di kawasan Betung, Sumatera Selatan, hingga ke perbatasan Jambi.

"Saat ini kesiapan jalur mudik di Sumatera sudah 95% dalam tiga hari ke depan akan dirampungkan sepanjang 30 kilometer lagi di Betung," kata Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hediyanto di Padang, Jumat (24/6).

Ia menyampaikan hal itu usai tampil sebagai pembicara pada seri diskusi ke-4 temu alumni dan kongres Ikatan Keluarga Alumni Universitas Andalas (IKA Unand) dengan tema Berwisata Lebaran Minim Kemacetan.

Menurut dia pada H-7 semua pekerjaan jalan sudah rampung dan tidak ada lagi yang diperbaiki.

"Sesuatu yang baru untuk mudik tahun ini mulai dari Bakauheni sampai Sidomulyo sudah dioperasikan jalan tol, kemudian dari Bandar Lampung sampai komplek Itera ada sekitar 20 kilometer jalan tol yang juga dipakai," kata dia.

Ia mengatakan, kendati pengerjaannya baru 80%, namun sudah dapat digunakan masyarakat untuk jalur alternatif saat mudik.

"Kami menargetkan pada 2017 akan lebih banyak jalan tol yang rampung sehingga memperlancar arus mudik," ujarnya.

Tahun depan sekitar 140 kilometer jalan tol akan selesai , saat ini baru bisa dipakai 22 kilometer di Lampung.

Hediyanto menilai di era Presiden Jokowi pembangunan infrastruktur dilakukan secara masif di Tanah Air.

Sementara Pengamat Transportasi Publik Universitas Andalas (Unand) Dr Yossyafra mengemukakan kemacetan saat Lebaran terjadi karena meningkatnya volume kendaraan mendekati daya tampung jalan, solusi yang dilakukan adalah meningkatkan kapasitas jalan.

Menurutnya, tidak ada cara lain untuk meningkatkan kapasitas jalan dengan melakukan pelebaran di sisi kiri dan kanan, namun karena waktu sudah tidak memungkinkan dan butuh biaya besar ada alternatif yaitu melakukan pengerasan bahu jalan.

Langkah yang dapat diambil, yaitu menghilangkan gangguan samping seperti pemakaian jalan untuk parkir kendaraan, pasar tumpah hingga hal-hal lain yang menyebabkan lalu lintas terhambat, kata dia.

"Ini dapat dilakukan dengan memberlakukan larangan parkir dan menertibkan pasar tumpah sehingga tidak ada lagi gangguan samping," imbuh dia.

Selanjutnya penegakan hukum bagi pihak-pihak yang melanggar aturan seperti larangan parkir di bahu jalan.

"Jika sudah ada larangan parkir tapi pengendara masih membandel sebaiknya diderek saja sehingga memberi efek jera bagi yang lain," tandas Yossyafra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×