Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelontorkan dana sebesar Rp116 triliun untuk membangun kawasan industri pupuk baru di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Mega proyek ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan kapasitas produksi pupuk nasional dan menjadi katalis penting dalam memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
“Pupuk Indonesia akan melakukan investasi sebesar Rp116 triliun untuk mengembangkan kapasitas produksinya," ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi di Jakarta, Jumat (21/3).
Ia menjelaskan bahwa dari dana investasi itu akan kami gunakan untuk membuka kawasan industri pupuk baru di Fakfak, Papua Barat, dan Insya Allah akan menambah kapasitas produksi kami.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Bangun Kawasan Industri Pupuk di Fakfak di Papua
Rahmad menegaskan, ketersediaan pupuk yang mencukupi merupakan salah satu syarat utama untuk mencapai swasembada pangan. "Hal ini berarti kebutuhan beras akan meningkat hingga 37 juta ton, naik sekitar 6 juta ton dari saat ini," sambungnya.
Menurutnya, pembangunan kawasan industri pupuk terakhir dilakukan pada 1982, dan sejak itu belum ada pengembangan wilayah baru, padahal proyeksi jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2045 akan mencapai 324 juta jiwa.
“Pupuk menyumbang sekitar 62% terhadap produktivitas pertanian. Maka dari itu, peningkatan kapasitas dan ketersediaan pupuk menjadi hal yang sangat vital,” ujarnya.
Selain meningkatkan kapasitas produksi, Pupuk Indonesia juga terus memperkuat sisi distribusi dan keterjangkauan pupuk bagi petani.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Pacu Modernisasi Industri Pupuk Nasional dengan Teknologi & Inovasi
Salah satu langkah strategis yang telah dijalankan adalah digitalisasi distribusi melalui sistem i-Pubers, yang memungkinkan penebusan pupuk bersubsidi hanya dengan KTP dan memastikan distribusi yang akuntabel dan tepat sasaran. Proses ini dipantau secara real-time melalui command center, mulai dari pengiriman pupuk di kapal hingga ke kios pengecer.
“Digitalisasi sudah kami terapkan di lebih dari 27 ribu kios. Setiap butir pupuk bisa kami lacak dari kapal, gudang, truk, hingga sampai ke tangan petani. Ini komitmen kami untuk memastikan pupuk tersedia, terjangkau, dan tepat sasaran,” ungkap Rahmad.
Pembangunan kawasan industri pupuk Fakfak menjadi proyek strategis nasional yang juga akan mendorong pemerataan pembangunan dan membuka potensi ekonomi baru di kawasan timur Indonesia. Pupuk Indonesia berharap proyek ini bisa memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan sistem pertanian yang mandiri dan berkelanjutan.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Pupuk Indonesia Bangun Kawasan Industri Pupuk di Fakfak
Selanjutnya: Jelang RUPS, Mayoritas Saham-Saham Bank Pelat Merah Anjlok pada Akhir Pekan Ini
Menarik Dibaca: Aksi Jual Saham Blue Chip Menekan IHSG Jumat (21/3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News