Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) di tahun 2021 menunjukkan pertumbuhan yang cukup agresif.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, tercatat, perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 4,19 Triliun pada triwulan III/2021, 288% dari RKAP Triwulan III Tahun 2021.
Direktur Operasi dan Produksi PKT Hanggara Patrianta mengungkapkan, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang petrokimia dan pupuk, PKT menyadari bahwa pertumbuhan tersebut harus dibarengi dengan aktivitas bisnis yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.
"Oleh karena itu, sejak 2008 komitmen PKT dalam penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) dilaporkan secara transparan lewat laporan keberlanjutan yang dikeluarkan untuk publik rutin setiap tahunnya," katanya dalam siaran pers, Jumat (29/10).
Transparansi penerapan ESG tersebut berhasil mendapatkan apresiasi dalam ESG Disclosure Awards 2021. Hanggara menyebut, penghargaan ini menjadi cerminan kinerja unggul PKT dalam menjaga keberlanjutan perusahaan dan lingkungan, dengan terus membangun ekosistem bisnis yang berfokus pada ESG secara konsisten.
"Berbagai program yang dijalankan PKT mencakup 3 pilar ekonomi, sosial dan lingkungan, yang diselaraskan dengan 17 indikator Sustainable Development Goals (SDGs)," sambung Hanggara.
Menurutnya, pengelolaan lingkungan merupakan aspek utama yang menjadi perhatian serius PKT, didukung kesadaran penuh seluruh insan perusahaan. Inovasi yang digagas juga merupakan wujud komitmen PKT dalam mendorong terciptanya stabilitas lingkungan yang lebih baik, untuk menekan pencemaran dan dampak aktivitas industri semaksimal mungkin.
Baca Juga: Program Makmur Pupuk Kaltim dorong produktivitas pertanian buah di Kutai Kartanegara
“Dorongan bagi insan perusahaan tak hanya melalui pengembangan inovasi, tapi juga aksi nyata penyelamatan lingkungan dan ekosistem dalam mewujudkan keseimbangan antara profit, people dan planet sebagai salah satu misi perusahaan,” terang Hanggara.
Peningkatan kinerja lingkungan juga dilaksanakan PKT melalui kebijakan Life Cycle Assesment (LCA) yang mencakup 5 aspek lingkungan, yakni efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air limbah, pengurangan pencemaran udara, 3R limbah B3, 3R limbah non B3, serta perlindungan keanekaragaman hayati.
Dalam setahun terakhir, PKT mampu menekan volume emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 683.520,26 ton CO2 atau setara 16,73% dari total beban emisi perusahaan. Begitu juga untuk efisiensi air, PKT telah mendaur ulang sebesar 7.732.730 m3 atau sekitar 80,87% dari total kebutuhan air selama 2020.
Dari komitmen dan konsistensi tersebut, PKT menerima penghargaan Proper Nasional Peringkat Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk keempat kalinya pada 2020.
“Kebijakan LCA adalah bagian dari komitmen PKT sebagai perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), untuk terus fokus dalam menjaga keberlangsungan lingkungan. Seluruh aspek di dalamnya menjadi perhatian utama untuk ditingkatkan setiap tahun,” tambah Hanggara.
Sementara dari sisi sosial dalam mendorong terwujudnya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia, dilakukan PKT melalui pemberdayaan hingga pembinaan masyarakat secara berkesinambungan.
Beberapa program mencakup perbaikan lingkungan, kesehatan, pendidikan, pemberdayaan hingga pengambangan kapasitas SDM, seperti budidaya tanaman obat keluarga, pembinaan kawasan pesisir hingga pemilahan dan pengolahan sampah terpadu bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bontang.
PKT juga menginisiasi program PKT Proaktif, sebagai wujud peran serta perusahaan untuk aktif berkontribusi sebagai agen pembangunan, disamping tanggung jawab sosial bagi masyarakat dan stakeholders.
Upaya tersebut direalisasikan dengan berbagai langkah konkret dalam aktivitas bisnis perusahaan, yang tak hanya memberi perhatian melalui implementasi CSR, namun turut mendorong pengembangan UMKM, industri perintis, hingga pembangunan dan perbaikan lingkungan.
“Begitu juga selama pandemi Covid-19, PKT Proaktif meningkatkan kontribusi dengan menyasar kesehatan masyarakat dan upaya penanggulangan dampak di segala bidang,” lanjut Hanggara.
Dirinya menekankan konsep keberlanjutan telah menjadi bagian PKT dalam menjalankan aktivitas bisnis, yang diimplementasikan secara terintegrasi dan terstruktur. Dukungan SDM yang andal dalam pengembangan program perusahaan, direalisasikan secara kontinyu dengan mengedepankan aspek manfaat bagi seluruh bidang kehidupan.
“Ke depan, keberlangsungan bisnis perusahaan akan terus berjalan dengan konsep keberlanjutan, untuk dunia yang lebih baik bagi generasi penerus di masa depan,” pungkas Hanggara.
Selanjutnya: Pupuk Kaltim dorong penggunaan produk dalam negeri oleh masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News