kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pupuk Kujang sasar pasar ritel pupuk nonsubsidi


Kamis, 12 Januari 2017 / 21:35 WIB
Pupuk Kujang sasar pasar ritel pupuk nonsubsidi


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Pupuk Kujang mencoba fokus pada penjualan ritel pupuk non subsidi di tahun ini. Sampai akhir 2016 kontribusi penjualan pupuk non subsidi sekitar 35% dari total pendapatan. Dari situ, penjualan ritel baru sekitar 10% dari total penjualan pupuk non subsidi. 

Direktur Produksi PT Pupuk Kijang Cikampek Maryono, mengatakan, pihaknya menargetkan mampu menjual 300.000 ton pupuk untuk dijual ritel di tahun ini. Pupuk Kujang memiliki beberapa produk NPK dan Nitrea untuk penjualan ritel dengan kemasan 5 dan 25 kilogram.

Pupuk Nitrea akan digenjot produksinya hingga 230.000 ton. “Untuk ritel ini kita juga mendorong adanya kios-kios pupuk nonsubsidi di pasar,” ungkap Maryono, Kamis (12/1).

Sementara pupuk NPK dengan merk Jeranti yang dikhususkan untuk tanaman buah, yang sampai saat ini telah diproduksi sebanyak 3.000 ton. “Rencananya kami tingkatkan produksi pupuk NPK sampai 10.000 ton di tahun ini,” sebut Maryono.

Penjualan Jeranti bukan menyasar pada volume namun nilainya karena harga per kilogramnya mencapai Rp 8.000. Investasi untuk produksi NPK Jeranti tidak terlalu besar, karena hanya memerlukan alat yang tidak memerlukan pabrik baru. “Paling hanya perlu Rp 1 miliar untuk penambahan kapasitas produksi NPK Jeranti,” ujarnya.

Sampai 2016, Pupuk Kujang telah memproduksi 950.000 ton pupuk urea, 103.000 ton pupuk NPK dan 610.000 ton pupuk ammonia. Sementara penjualan Pupuk Kujang sampai 2016 sebesar 1 juta ton. Sedangkan penjualan pupuk non subsidi sebesar 350.000 ton, dengan rincian 95.000 ton pupuk urea dan 165.000 ton pupuk customize ritel.

Menurut Maryono, pendapatan Pupuk Kujang di 2016 mencapai Rp 5 triliun. Pendapatan ini naik sekitar 11% dari pendapatan tahun lalu yang sebesar Rp 4,5 triliun. “Di 2017 kita menargetkan pertumbuhan sekitar 5%,” ujarnya.

Pupuk Kujang berencana membangun pabrik baru, namun tidak dalam waktu dekat ini. “Kami ada rencana bangun pabrik kujang 1C di bojonegoro namun belom deal masalah harga gas. Ada opsi juga bangun pabrik kujang 1D dicikampek,” sebut Maryono.

Pupuk Kujang juga tengah mengembangkan Pabrik NPK dengan based Nitrat yang akan dibangun di cikampek dengan kapasitas 100.000 ton. Proyek tersebut menelan dana Rp 200 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×