Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Di samping persetujuan pembagian dividen tunai, RUPS Tahunan DMAS juga telah menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris, dengan menerima baik pengunduran diri Yu Mizuike dari jabatannya selaku Wakil Presiden Komisaris Perseroan dan mengangkat Masakazu Hashimoto sebagai Wakil Presiden Komisaris yang baru, sehingga susunan Dewan Komisaris yang baru adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris: Muktar Widjaja
Wakil Presiden Komisaris: Teky Mailoa
Wakil Presiden Komisaris: Masakazu Hashimoto
Komisaris: Hirofumi Takeda
Komisaris Independen: Teddy Pawitra
Komisaris Independen: Susiyati Bambang Hirawan
DMAS juga melaksanakan RUPS Luar Biasa yang menyetujui penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan mengikuti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 15/POJK.04/2020 dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 16/POJK.04/2020.
Sebagai informasi, DMAS merupakan pengembang kawasan terpadu Kota Deltamas, yang berlokasi di Cikarang Pusat, dengan luas Memiliki area pengembangan mencapai 3.200 hektar. DMAS mengembangkan infrastruktur yang mendukung self-sustained integrated township, terdiri atas area industri, hunian, dan komersial.
Adapun, pemegang saham mayoritas dan pengendali dari DMAS adalah PT Sumber Arusmulia (57,28%), yang merupakan bagian dari Sinar Mas Land, salah satu pengembang terkemuka di Indonesia. Lalu, Sojitz Corporation mengempit saham 25,00%. Perusahaan general trading dari Jepang tersebut memiliki jaringan di lebih dari 50 negara.
Dalam catatan Kontan.co.id, DMAS membukukan laba bersih sebesar Rp 1,35 triliun sepanjang 2020. Di tengah masa pandemi, laba bersih DMAS naik tipis 1% dari realisasi di 2019 yang sebesar Rp 1,33 triliun.
Di tahun 2020, DMAS meraih marketing sales sebesar Rp 2,39 triliun, sekitar 19% lebih tinggi dibandingkan target yang ditetapkan sebesar Rp 2 triliun. Dari segi pendapatan usaha, DMAS memperoleh pendapatan usaha sebesar Rp 2,63 triliun pada tahun lalu.
Pendapatan usaha DMAS di tahun 2020 didominasi oleh segmen industri mencapai Rp 2,48 triliun atau 94,1% dari total pendapatan. Segmen usaha lain seperti segmen komersial menyumbang 3%, hunian 2,1%, hotel 0,5%, dan sewa 0,3%.
Selanjutnya: Penjualan lahan industri di kuartal I 2021 masih tertahan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News