kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pusat perbelanjaan dibuka, penjualan Erajaya Swasembada (ERAA) mulai meningkat


Minggu, 19 Juli 2020 / 13:52 WIB
Pusat perbelanjaan dibuka, penjualan Erajaya Swasembada (ERAA) mulai meningkat
ILUSTRASI. Gerai Erafone dari PT Erajaya Swasembada Tbk


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) atau Grup Erajaya mengaku berhasil mengerek penjualan setelah gerai di pusat perbelanjaan kembali dibuka dalam sebulan terakhir, walaupun masih belum normal.

Head of Legal & Corporate Secretary Erajaya Swasembada Amelia Allen mengatakan, perusahaan saat ini memiliki lebih dari 1.100 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan proporsi seimbang antara lokasi di dalam dan di luar pusat-pusat perbelanjaan.

Menurut dia, pembatasan kegiatan di pusat perbelanjaan dan pusat keramaian adalah bagian dari kebijakan pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19. Dan pihaknya menyambut positif dengan di bukanya kembali pusat perbelanjaan sehingga konsumen sudah mulai melakukan aktifitas kembali walaupun masih belum normal.

Baca Juga: Erajaya Swasembada (ERAA) akan merevisi target ekspansi tahun ini

"Kami sudah melihat ada peningkatan penjualan sejak dibuka tetapi belum maksimal, sehingga belum dapat dilihat kinerjanya secara keseluruhan. Tentunya kami menerapkan protokol yang sangat ketat agar penyebaran Covid-19 bisa dihindari atau diminimalisir," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (16/7).

Amelia menambahkan, tahun 2020 menjadi tahun yang berbeda dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Alhasil, perusahaan pun harus meninjau kembali rencana ekspansi toko di tahun 2020. 

Sepanjang semester I-2020, ERAA telah membuka 43 gerai. Sementara realisasi belanja modal atawa capital expenditure (capex) ERAA di kuartal I-2020, sebesar Rp 30 miliar. Angka ini baru 10% dari anggaran capex perusahaan yang sebelumnya di patok Rp 300 miliar. 

"Penggunaan capex sebagian besar dianggarkan untuk kebutuhan ekspansi toko," lanjut Amelia. 

Namun, ia menjelaskan, pada akhirnya banyak faktor yang berkontribusi terhadap pencapaian kinerja perusahaan, seperti jenis toko, lokasi, dan juga segmen konsumen yang ditargetkan dan secara umum. Mengingat performa outlet Grup Erajaya berimbang antara lokasi di dalam dan di luar pusat perbelanjaan sehingga pembukaan kembali pusat perbelanjaan juga disambut positif oleh perusahaan. 

Amelia juga menjelaskan, dengan adanya pandemi Covid-19, perusahaan perlu memonitor kondisi dan perkembangan bisnis sehingga ekspansi toko harus ditinjau ulang.

"Hingga saat ini kami belum bisa memberikan estimasi capex tahun 2020. Namun tentu saja perusahaan akan selalu berupaya untuk terus mengembangkan kinerja dan bisnis Perseroan, baik dari ekspansi toko maupun dengan menambah lini produk/layanan baru yang berpotensi," jelasnya.

Baca Juga: Tidak menebar dividen, ini penggunaan laba Erajaya Swasembada (ERAA) tahun 2019

Meski tetap optimistis, Amelia mengatakan bahwa ERAA saat ini aktif melakukan analisa perencanaan arus kas (cashflow) menyesuaikan dengan situasi yang dihadapi.

Dia menyebut, pengembangan bisnis akan terus diperhatikan untuk peningkatan kinerja perusahaan ke depannya. Sebagai bagian dari strategi bisnis, Erajaya Group terus membangun konsep O2O atau omni channel, di mana ERAA memberikan kesempatan kepada customer untuk mengambil atau dikirim barang dari toko.

"Sejak Covid-19 dan PSBB berlaku kami melihat ada peningkatan signifikan pada penjualan online atau mobile selling yang telah kita luncurkan. Dan kami tentu terus  membangun kompetensi dan memberikan perhatian yang sama antara channel online dan offline. Strategi ini diharapkan dapat mendukung kinerja Perseroan terutama di masa pandemi saat ini," tegas Amelia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×