Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyatakan tren kenaikan tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan tersebut memang mulai melandai sejak minggu lalu.
“Selain dikarenakan memang memasuki low season, juga dikarenakan kehati-hatian masyarakat terhadap penyebaran COVID-19 varian Omicron yang sangat masif,” terang Alphonzus kepada Kontan, Jumat (11/2).
Alphonzus menambahkan, APPBI memperkirakan varian Omicron akan berdampak terhadap Pusat Perbelanjaan selama satu sampai dengan dua bulan ke depan.
Baca Juga: Pedagang di Pusat Perbelanjaan Mulai Rasakan Dampak Lonjakan Kasus Omicron ke Bisnis
APPBI memprediksikan pusat perbelanjaan akan jauh lebih baik di tahun ini. Merujuk catatannya, Alphonzus menjelaskan bahwa rata - rata tingkat kunjungan pada tahun 2021 lalu adalah sekitar 60% yang mana adalah lebih tinggi dari rata - rata tingkat kunjungan pada tahun 2020 yang hanya sekitar 50% saja dibandingkan dengan sebelum pandemi.
Meski berat, namun ia menjelaskan bahwa sampai dengan saat ini belum banyak Penyewa yang tutup sementara. Hal tersebut karena pembatasan PPKM level 3 baru saja tiga hari diberlakukan.
Berdasarkan pengamatannya, Alphonzus mengatakan, selain kategori makanan dan minuman adalah kategori kebutuhan sehari - hari atau rumah tangga. Dimana puncak kunjungan (peak hour) di Pusat Perbelanjaan adalah sore hari menjelang malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News