Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tanggapi tersebarnya surat elektronik terkait pernyataan Iwan Joeniarto, Direktur Teknik dan Layanan Garuda Indonesia terkait putusnya hubungan pihaknya dengan Sriwijaya Air.
Ikhsan Rosan, VP Corporate Secretary Garuda Indonesia menyebutkan informasi yang beredar di publik perihal penjelasan Direktur Teknik dan Layanan Garuda Indonesia Iwan Joeniarto sebagai pesan yang ditujukan kepada Lessor, perusahaan penyewaan pesawat atas pertanyaannya terkait posisi Garuda Indonesia atas Sriwijaya Air.
"Disampaikan bahwa hubungan keduanya saat ini adalah sebatas pada hubungan business to business dan tanggung jawab Sriwijaya kepada Lessor menjadi tanggung jawab Sriwijaya sendiri," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Kontan.co.id, Kamis (7/11).
Baca Juga: Wakili pemegang saham Sriwijaya, Yusril: Garuda masuk, biaya pemeliharaan jadi mahal
Menurutnya, saat ini pihaknya sedang berdiskusi dan bernegosiasi dengan pemegang saham Sriwijaya perihal penyelesaian kewajiban dan hutang - hutang Sriwijaya kepada institusi negara seperti: BNI, Pertamina, GMF, Gapura Angkasa dan lainnya.
Awal masuknya Garuda Indonesia Group dalam kerjasama manajemen dengan Sriwijaya adalah dalam rangka mengamankan aset dan piutang negara pada Sriwijaya Group.
Garuda Indonesia berharap Sriwijaya beriktikad baik atas penyelesaian kewajiban-kewajiban mereka kepada institusi negara seperti disebutkan di atas. Sebagai informasi, Direksi transisi Sriwijaya yang disepakati bersama telah habis masa tugasnya pada 31 Oktober lalu.
Baca Juga: Menteri Perhubungan berharap Garuda-Sriwijaya tetap bersama
Sebelumnya, Iwan juga menyebutkan bahwa karena keadaan dan beberapa hal yang belum diselesaikan maka Sriwijaya tidak lagi menjadi anggota Garuda Indonesia Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News