kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.198.000   7.000   0,32%
  • USD/IDR 16.702   -33,00   -0,20%
  • IDX 8.113   14,16   0,17%
  • KOMPAS100 1.122   -0,55   -0,05%
  • LQ45 802   -0,18   -0,02%
  • ISSI 282   -0,41   -0,14%
  • IDX30 422   0,25   0,06%
  • IDXHIDIV20 479   -0,56   -0,12%
  • IDX80 124   0,61   0,49%
  • IDXV30 134   -0,36   -0,27%
  • IDXQ30 132   -0,34   -0,25%

Pvroduk Udang ke Konsumen Harus Dijamin Aman dari Isotop Radioaktif


Senin, 29 September 2025 / 14:11 WIB
Pvroduk Udang ke Konsumen Harus Dijamin Aman dari Isotop Radioaktif
ILUSTRASI. Pedagang penampung memindahkan udang vaname ke dalam tempat penyimpanan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS), Banda Aceh, Aceh, Kamis (11/9/2025). Menurut pengusaha di derah itu, harga udang vaname di pasaran lokal anjlok kisaran Rp 65.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp80.000 per kilogram dampak dari ekspor udang ke Amerika Serikat terhenti untuk sementara terkait isu radioaktif udang beku asal Indonesia dan saat ini pedagang lebih mengandalkan pasar domestik. ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus dugaan kontaminasi radioaktif pada produk udang Indonesia yang belum tuntas dinilai merugikan konsumen.

Langkah pemerintah yang tetap mengedarkan udang, meski belum melalui uji laboratorium memadai, dianggap mengabaikan aspek perlindungan konsumen.

Sebelumnya, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (AS) menemukan cemaran isotop radioaktif Cesium-137 pada udang asal Indonesia.

Baca Juga: Investor Tunda Ekspansi, Harga Udang Jatuh Usai Isu Kontaminasi Produk Ekspor

Temuan ini menjadi alarm, karena FDA memiliki standar ketat dalam menguji keamanan pangan impor sebelum diedarkan di pasar domestik.

Berdasarkan temuan FDA, setiap kilogram udang harus diuji secara menyeluruh karena kontaminasi tidak merata.

Artinya, satu udang tercemar belum tentu mencemari yang lain. Kondisi ini menimbulkan risiko bagi publik, yang tidak dapat memastikan keamanan produk yang dikonsumsi.

Kasus ini juga berdampak pada reputasi industri udang nasional. Petambak dan pengusaha menghadapi stigma negatif di pasar global, meski udang lain mungkin aman.

Tulus Abadi, Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI), menilai pemerintah seharusnya meniru langkah FDA dengan menahan distribusi produk bermasalah hingga ada jaminan keamanan.

“Merujuk pada temuan FDA, pemerintah seharusnya memitigasi risiko untuk produk udang yang sama yang akan diedarkan di Indonesia. Ini penting untuk menjamin keamanan dan keselamatan konsumen,” ujar Tulus dalam keterangannya, Senin (29/9/2025).

Baca Juga: KKP Pastikan Isu Udang Radioaktif Tak Ganggu Komoditas Perikanan Lain

Tulus menekankan bahwa aspek keamanan pangan tidak bisa dinegosiasikan. Udang merupakan komoditas dengan tingkat konsumsi tinggi, sehingga potensi paparan bahan berbahaya jika beredar tanpa pengujian bisa berdampak luas.

“Pemerintah wajib memastikan produk udang aman dari cemaran isotop radioaktif maupun kontaminan berbahaya lainnya. Perlindungan konsumen harus menjadi prioritas utama,” tegas Tulus.

Sebenarnya, temuan udang tercemar radioaktif ini telah diketahui sejak Juni lalu. FDA bahkan telah bersurat ke pemerintah Indonesia, namun hingga kini belum ada keputusan resmi yang diambil.

Selanjutnya: Daya beli menurun, Begini Strategi ACES Pertahankan Kinerja Bisnis

Menarik Dibaca: Pasar Memantul Naik, MYX Finance Melaju ke Puncak Kripto Top Gainers

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×