Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Rajawali Nusindo, anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), mematok omzet sebesar Rp 4,6 triliun hingga akhir 2019. Target ini naik dari realisasi omzet sepanjang tahun 2018 yang sebesar Rp 3,4 triliun.
Salah satu cabang yang menjadi penopang adalah PT Rajawabali Nusindo cabang Solo. Sepanjang tahun 2018, cabang ini berkontribusi sebesar Rp 1,6 miliar terhadap laba konsolidasi TP Rajawali Nusindo. Sementara kontribusi dari penjualan sebesar Rp 45,7 miliar.
"Pada 2019 ini perusahaan menargetkan perolehan laba Rajawali Nusindo Cabang Solo meningkat menjadi Rp 2,6 miliar dengan penjualan di angka Rp 62 miliar," kata Direktur Utama Rajawali Nusindo Sutiyono dalam keterangan pers yang diterima Kontan.coid, Jumat (12/7).
Target tersebut didukung dengan peresmian kantor dan gudang baru PT Rajawali Nusindo Cabang Solo. Diharapkan, dengan adanya fasilitas baru ini omzet dari lini perdagangan dan distribusi obat serta alat kesehatan dapat bertambah dan meningkat.
Sebagai gambaran, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) merupakan perusahaan distribusi dan perdagangan. Anak usahanya, PT Rajawali Nusindo khususnya cabang Solo telah memiliki sertifikasi Cara Distribusi Obat yang baik (CDOB) dan Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB).
Dus, cabang Solo memiliki potensi di bidang industri kesehatan, seperti pengembangan produk alat kesehatan dan Total Laboratrium Solution (TLS). Hal ini didorong oleh perkembangan rumah sakit pemerintah dan swasta.
Adapun prinsipal utama PT Rajawalil Nusindo cabang Solo mencakup obat-obatan, vaksin, alat kesehatan kedokteran dan laboratorium, produk habis pakai, dan investasi. Di samping itu, ada korek api gas, stop kontak, saklar. Ke depannya, produk yang akan menyusul adalah lampu, herbal, laundry, dan alat anestesi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News