Reporter: Merlinda Riska | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Perusahaan penyiaran milik Grup Rajawali, Rajawali Televisi (RTV) akan melakukan perubahan teknologi dari sistem analog ke digital. Perubahan teknologi dilakukan karena RTV telah menjadi salah satu penyelenggara multipleksing (TV digital) di wilayah Jabodetabek.
"Kami belum terima surat keputusannya, tapi kami sudah dapat surat pemberitahuan bahwa RTV adalah salah satu penyelenggara multipleksing di Jabodetabek," kata Director of Business Development RTV Satrio, Rabu (17/9).
Satrio bilang, penunjukkan RTV sebagai penyelenggara TV digital telah sesuai dengan prosedur. Menurutnya untuk wilayah Jabodetabek pemerintah kembali mengadakan tender dan RTV menjadi salah satu pesertanya.
Dengan adanya surat pemberitahuan ini pun pihak RTV segera menyiapkan migrasi dari teknologi analog menjadi teknologi digital. "Saat ini masih dalam proses migrasi, karena kami sudah punya pemancar yang besar di Jakarta tentu tak begitu sulit. Akhir tahun atau awal tahun depan teknologi digital sudah siap jalan," paparnya.
Karena RTV telah menjadi penyelenggara siaran multipleksing, RTV siap menyewakan kanalnya kepada perusahaan yang bukan penyelenggara multipleksing. Namun, RTV masih belum mau membuka siapa saja yang sudah menjajakinya dan berapa nilai sewanya.
"Sudah ada penjajakan dengan kami. Tapi untuk harga sewa formulasinya masih dalam pembicaraan karena pagi tadi ada undangan dari pemerintah untuk membahas tarif sewa," ujarnya.
Sebagai informasi, pada 2012 pemerintah telah mengumumkan pemenang penyelenggara TV digital untuk wilayah Jabodetabek yang kala itu bernama zona 4. Para penyelenggara penyiaran multipleksing (LPPM) itu adalah PT Banten Sinar Dunia Televisi (BSTV), PT Lativi Media Karya (TVOne), PT Media Televisi Indonesia (Metro TV), PT Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News