kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Ramalan Kemtan untuk produksi bawang merah meleset


Rabu, 06 Oktober 2010 / 07:18 WIB
Ramalan Kemtan untuk produksi bawang merah meleset


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Tahun ini, Kementerian Pertanian (Kementan) meramalkan penurunan produksi bawang merah tidak terlalu besar. Nyatanya, Kemtan harus mengkoreksi hitungan tersebut akibat curah hujan yang terlalu tinggi.

Tahun lalu dari total areal bawang merah seluas 102.050 hektar bisa menghasilkan 952.939 ton bawang merah. Berdasarkan hitungan itu, Kementan memprediksi tahun ini panen bawang merah bisa mencapai 892.454 ton. "Tapi melihat curah hujan yang sangat tinggi saat ini, sepertinya produksi akan turun lebih rendah lagi," kata Direktur Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka Kementerian Pertanian (Kemtan) Yul Harry Bahar.

Sayangnya, Yul Harry tidak merinci berapa besar potensi penurunan produksi bawang merah ini. Yang jelas, ia bilang akibat curah hujan yang merata saat ini membuat masa penanaman bawang menjadi mundur. "Sampai akhir tahun ini kelihatannya beberapa tempat yang curah hujannya sangat tinggi seperti Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah tidak bisa melakukan penanaman lagi," jelasnya.

Sedangkan untuk petani bawang di daerah Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah dan Jogjakarta, Yul Harry menjelaskan, masih bisa melakukan penanaman karena curah hujan tidak setinggi di Jawa Barat.

Yul Harry pun tak menampik, harga bawang merah ini justru masih di bawah normal. Saat ini harga bawang merah berkisar antara Rp 8.000 per kg - Rp 11.000 per kg. "Padahal normalnya dengan kondisi produksi yang menurun dan kualitas yang tidak begitu bagus, harga bawang bisa mencapai Rp 14.000 per kg," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×