Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) sedang dalam proses pembangunan satu fasilitas pabrik kelapa sawit (PKS) yang rencananya akan selesai pada kuartal II 2022.
Presiden Direktur Triputra Agro Persada, Tjandra Karya Hermanto mengatakan, pada tahun 2019 - 2020 produksi kelapa sawit dunia mengalami penurunan, khususnya di Indonesia disebabkan oleh faktor water deficit yang terjadi di tahun 2019. TAPG tetap mempertahankan level produksi yang stabil karena didukung oleh aplikasi pemupukan yang optimal, penerapan good agronomy practices dan usia tanaman berada di umur prima.
Sampai dengan Desember 2021, TAPG mencatatkan terjadi kenaikan tandan buah segar (TBS) yang diolah di pabrik kelapa sawit yang berasal dari internal maupun eksternal.
Adapun dengan melihat kondisi iklim yang baik di tahun 2020-2021 ditambah tanaman dalam usia prima, Triputra Agro mengestimasi akan terjadi lonjakan produksi TBS di tahun 2022. Tjandra memerinci, di tahun ini pihaknya memproyeksikan kenaikan produksi TBS inti hingga 14% yoy, lalu produksi TBS plasma naik 14% yoy dan TBS olah tumbuh 13% yoy.
Baca Juga: Triputra Agro Persada (TAPG) Kaji Ekspansi ke Hilir Sawit dengan Bangun Refinery
"Kami juga mencanangkan terjadi kenaikan produksi CPO hingga 15% di 2022 dibandingkan dengan tahun lalu. Semoga bisa tercapai sesuai dengan yang kami rencanakan,” jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Selasa (24/5).
Melansir materi paparan publiknya, TAPG memproyeksikan produksi CPO menjadi 978.000 ton di sepanjang 2022. Pada 2021, pihaknya merealisasikan produksi CPO sebesar 850.000 ton atau naik 1% dibandingkan 2020 yang sebesar 841.000 ton.
Selain itu, TAPG juga akan mengejar kenaikan produksi Palm Kernel (PK) hingga 16% yoy menjadi 202.000 ton. Untuk mendukung rencana kenaikan produksi di tahun ini, TAPG melaksanakan ekspansi penambahan satu unit pabrik kelapa sawit di Kalimantan Timur.
Direktur Triputra Agro Persada, Budiarto Abadi mengatakan, untuk mengejar peningkatan kinerja di 2022, Perusahaan membangun satu unit PKS dengan kapasitas 30 ton per jam.
“Targetnya di kuartal II 2022 PKS ini rampung sehingga di tahun ini kami mengoperasikan 18 unit pabrik kelapa sawit. Total kapasitas pabrik PKS Triputra Agro akan menjadi 980 ton per jam,” ujarnya.
Baca Juga: Tahun 2022, Triputra Agro Persada (TAPG) Optimistis Kembali Meraih Kinerja Positif
Budiarto menjelaskan, penambahan satu unit pabrik senilai Rp 120 miliar ini karena ada satu kebun TAPG yang selama ini buahnya dijual ke pabrik lain. Maka itu, manajemen TAPG pun memutuskan untuk membangun pabrik di kebun tersebut.
Selain itu, TAPG juga sedang dalam proses pembangunan pabrik Palm Kernel Oil (PKO) dengan biogas di Kalimantan Tengah dengan kapasitas 300 ton per hari. Pabrik ini ditargetkan rampung pada semester II 2022 mendatang.
Baca Juga: Lonjakan Harga CPO Memoles Kinerja Triputra Agro Persada (TAPG)
Agenda ekspansi kedua pabrik tersebut menggunakan dana belanja modal di tahun ini.
Pada 2022, TAPG mengalokasikan capex senilai Rp 570 miliar. Perinciannya, sebagian besar atau 61% dana capex digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur seperti jalan dan perumahan. Kemudian 19% dialokasikan pembangunan pabrik baru, lalu 15% digunakan untuk replanting dan tanaman belum menghasilkan (TBM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News