Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan mobil keluarga 7-penumpang murah alias low multi purpose vehicle (LMPV) di dalam negeri mendapatkan rapor merah di sepanjang Februari 2021. Terlihat dari penjualan LMPV yang mengalami penurunan tajam.
Hal ini sejalan dengan perlambatan pasar otomotif nasional di periode sama imbas wacana pemberlakuan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah (DTP) hingga 100%.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan dari pabrik ke diler atau wholesales kendaraan di segmen tersebut melemah 46,9% dari bulan sebelumnya dan 73,5% secara tahunan (year-on-year).
Tahun lalu, total penjualan LMPV mampu menorehkan angka 15.087 unit dikarenakan kondisi pasar sedang dalam keadaan baik (daya beli dan produksi), serta belum terdampak pandemi Covid-19. Sementara, untuk penguasaan pasar Toyota Avanza Cs ini per Februari 2021 ialah 8,1%, menyusut dibandingkan capaian Januari 2021 yakni 14,2%.
Baca Juga: Jika dapat PPnBM 0 persen, diskon harga Fortuner bisa capai ratusan juta rupiah
Maka, saat ini popularitas LMPV bisa dikatakan mulai redup karena kalah jauh dari low cost green car (LCGC) yang menguasai sekitar 19 persen maupun low sport utility vehicle (LSUV) sebesar 14%.
Meski demikian, Avanza masih kokoh menjadi penguasa di jajaran mobil keluarga usai memimpin penjualan sebesar 1.921 unit, turun dari 2.908 unit pada bulan sebelumnya.
Kemudian di posisi kedua masih ditempati sang rival, Mitsubishi Xpander dengan capaian 924 unit. Penjualan itu tanpa mencantumkan Xpander Cross.
Baca Juga: Terungkap! Rencana peluncuran mobil kembar Raize dan Rocky pada April 2021
Lalu secara berurutan, diisi oleh Daihatsu Xenia dengan total penjualan 347 unit, Honda Mobilio 334 unit, serta Wuling Confero S 262 unit. Torehan tersebut cukup menarik karena pada akhirnya Confero mampu menyalip pencapaian Suzuki Ertiga (207 unit) dan masuk ke-5 besar LMPV terlaris di pasar domestik.