kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) Agustus turun jadi US$ 67,80 per barel


Jumat, 03 September 2021 / 14:35 WIB
Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) Agustus turun jadi US$ 67,80 per barel
ILUSTRASI. Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) Agustus turun jadi US$ 67,80 per barel


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada bulan Agustus 2021 ditetapkan sebesar US$ 67,80 per barel atau turun US$ 4,37 per barel dari bulan Juli lalu, yaitu US$ 72,17 per barel. 

"Pasokan minyak diproyeksi naik baik dari OPEC maupun Internasional Energy Agency (IEA). Faktor ini cukup punya pengaruh kuat dalam pergerakan ICP bulan Agustus," jelas Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan resmi, Jumat (3/9).

Agung mengungkapkan laporan IEA mencatat adanya peningkatan pasokan minyak dunia di bulan Juli 2021 sebesar 1,7 juta barel per hari menjadi 96,7 juta barel per hari. "Ini diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan," jelasnya.

Faktor lainnya berupa penurunan tingkat pertumbuhan perekonomian di Amerika Serikat sebesar -0,3% dibanding perkiraan bulan sebelumnya menjadi 6,1%. Selain itu, berdasarkan laporan EIA terjadi tren peningkatan stok distillate di Amerika Serikat sebesar 600.000 barel dibanding periode yang sama pada bulan sebelumnya, menjadi 138,5 juta barel.

Baca Juga: PMI Manufaktur dan Inflasi Agustus membaik, ini kata pemerintah

Secara detail, Tim Harga Minyak Mentah Indonesia menyoroti penyebab penurunan ICP dari geopolitik di kawasan Asia Pasifik. Dua penyebab utama yakni di India dan Jepang. India sebesar 200 ribu barel per hari atau 5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Ini merupakan level terendah dalam 8 bulan terakhir yang disebabkan oleh perbaikan berkala kilang dan dampak penyebaran covid varian delta.

Sementara Jepang sebesar 480.000 barel per hari dibanding bulan sebelumnya, disebabkan oleh pembatasan mobilitas penduduk untuk mengantisipasi penyebaran virus corona varian delta.

Penyebab lainnya adalah penurunan pertumbuhan GDP di China menjadi sebesar 7,9% pada kwartal 2 tahun 2021, lebih rendah dibandingkan kuartal I tahun 2021 sebesar 18,3% dan untuk proyeksi tahun 2022 terdapat penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar -0,3% menjadi 6%, demikian menurut exsum Tim Harga Minyak Mentah Indonesia.

Baca Juga: Mengguyur Insentif Hulu Migas, Upaya Pemerintah Bangkitkan Ekonomi Negeri

Selengkapnya, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Agustus 2021 dibandingkan bulan Juli 2021 mengalami penurunan menjadi sebagai berikut :

- Dated Brent turun sebesar US$ 4,22 per barel dari US$ 75,03 per barel menjadi US$ 70,81 per barel.

- WTI (Nymex) turun sebesar US$ 4,72/per barel dari US$ 72,43 per barel menjadi US$ 67,71 per barel.

- Basket OPEC turun sebesar US$ 3,25 per barel dari US$ 73,53 per barel menjadi US$ 70,28 per barel.

- Brent (ICE) turun sebesar US$ 3,78 per barel dari US$ 74,29 per barel menjadi US$ 70,51 per barel. 

Selanjutnya: SKK Migas: Insentif hulu migas dorong penambahan penerimaan negara Rp 41 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×