Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah meningkatnya ancaman siber dan masifnya pemanfaatan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI), RDS Group memperkuat lini bisnis keamanan teknologi informasi (TI) melalui unit usahanya, RDS System Integration.
Perusahaan ini fokus menghadirkan solusi keamanan digital holistik berbasis pendekatan Zero Trust, sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan ekosistem ekonomi digital nasional.
Pendekatan Zero Trust menekankan prinsip verifikasi ketat terhadap setiap akses sistem, baik internal maupun eksternal.
Baca Juga: Waspadai Serangan Digital, Begini Cara Cerdas Melindungi Diri dari Ancaman Online
Strategi ini diyakini mampu menciptakan sistem TI yang lebih aman, adaptif, dan berkelanjutan bagi pelaku industri.
“Masalah di dunia teknologi saat ini jauh lebih kompleks. Solusi yang dihadirkan harus dinamis dan mampu mengikuti perubahan zaman,” ujar Linda Kristianto, General Manager RDS System Integration, dalam wawancara dengan Kontan.co.id, Selasa (7/10/2025).
Linda, yang telah memimpin unit system integration RDS Group sejak 2018, menilai pendekatan Zero Trust bukan sekadar kebutuhan teknis, tetapi merupakan investasi strategis bagi perusahaan di era digital.
“Data adalah identitas, dan identitas harus dijaga dengan tanggung jawab,” tegasnya.
Baca Juga: Celah Sekuritas Jadi Pintu Masuk Pembobolan RDN, Begini Modusnya Menurut Ahli Siber
Fokus pada Sektor Keuangan dan Pemerintahan
Saat ini, RDS Group memprioritaskan implementasi Zero Trust di dua sektor strategis, yakni keuangan dan pemerintahan, yang memiliki tingkat sensitivitas dan risiko tinggi dalam pengelolaan data.
“Sejak lama, kami banyak menangani sektor asuransi dan keuangan karena tingginya kebutuhan akan perlindungan data. Sektor pemerintahan juga menjadi fokus kami, terutama sejak meningkatnya kasus kebocoran data di lembaga negara,” jelas Linda.
Ia menambahkan, ancaman terhadap data bukan hanya berdampak pada kerugian finansial, tetapi juga dapat menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap institusi, baik swasta maupun negara.
Baca Juga: Serangan Ransomware Lumpuhkan Bandara Eropa, Puluhan Penerbangan Terganggu
Solusi End-to-End dan Ekspansi Regional
RDS Group menerapkan pendekatan end-to-end dalam layanan keamanan TI yang mencakup tiga fase utama:
- Preventif, untuk melindungi sistem dari ancaman internal dan eksternal.
- Kuratif, untuk pemulihan saat insiden terjadi.
- Sustainability strategy, guna menjaga stabilitas dan keberlanjutan keamanan pasca insiden.
Pendekatan komprehensif ini memungkinkan RDS memberikan solusi yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik tiap industri, menjadikannya berbeda dari penyedia layanan lain di sektor yang sama.
Tak hanya di pasar domestik, RDS Group juga memperluas jangkauan ke regional, dengan kehadiran di Vietnam dan Singapura.
Saat ini, perusahaan mengandalkan empat pilar utama bisnis, yaitu System Integration, Business Process Outsourcing, Printing Management, serta Health & Management sebagai fondasi dalam menyediakan solusi teknologi yang menyeluruh dan berkelanjutan.
Baca Juga: Adopsi Kecerdasan Buatan Jadi Tantangan Dalam Melindungi Data yang Sensitif
Dorong Kesadaran Keamanan Siber sebagai Investasi
Linda berharap, kesadaran pelaku usaha terhadap pentingnya keamanan siber terus meningkat.
“Bisnis bisa tetap berjalan tanpa fondasi keamanan. Tapi begitu insiden terjadi, dampaknya bisa luar biasa. Kami ingin para pemilik bisnis melihat keamanan TI sebagai bagian dari strategi keberlanjutan, bukan sekadar biaya tambahan,” tutur Linda.
RDS juga memastikan hanya bekerja sama dengan mitra prinsipal global yang memiliki reputasi dan kepakaran di bidang keamanan TI, guna menjamin kualitas layanan kepada klien.
Sejalan dengan Regulasi Nasional
Implementasi strategi Zero Trust juga sejalan dengan semangat pemerintah dalam memperkuat perlindungan data pribadi melalui Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).
“UU PDP menciptakan konsekuensi hukum terhadap kelalaian institusi dalam melindungi data. Ini menunjukkan bahwa pemerintah serius, dan kami siap mendukungnya,” tutup Linda.
Selanjutnya: Kontroversi Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Arab dan Qatar Diuntungkan?
Menarik Dibaca: Rekomendasi Cushion Flawless dari Studio Tropik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News