Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi kuartal I-2018 Perum Perikanan Indonesia (Perindo) melampaui ekspektasi industri perikanan plat merah tersebut. Dengan target sebesar Rp 211 miliar, realisasi pendapatan pada kuartal pertama tahun ini adalah Rp 372,8 miliar.
Sekretaris Perusahaan Perum Perindo Agung Pamujo menjelaskan, kenaikan tersebut utamanya berkat program kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mendorong penyerapan ikan nelayan melalui industri milik negara.
Rinciannya, sebanyak Rp 260 miliar atau 80% pendapatan berasal dari hasil pembelian ikan nelayan untuk volume 12.000-13.000 ton.
Kemudian sebanyak Rp 27-Rp 28 miliar dari hasil operasional kapal, dan sisa Rp 25 miliar dari hasil tambak udang dari lahan seluas 114 hektare yang berada di Aceh Barat Daya, Karawang, Pekalongan, Kendal, Bengkayang dan Barru.
"Kebijakan pemerintah sangat kondusif untuk meningkatkan produktivitas nelayan, walaupun serapan kita masih kecil dibandingkan produksi nelayan, tapi sudah menghasilkan pendapatan yang melampaui target," kata Agung saat dihubungi Kontan, Rabu (2/5).
Menurutnya per informasi dari KKP, setiap tahun produksi ikan nelayan Indonesia bisa mencapai 12,5 juta ton, artinya rata-rata per kuartal berpotensi menyediakan 3 juta ton.
Adapun Perindo juga menjabani pasar ekspor pada kuartal I 2018, salah satu produknya adalah ekspor tuna ke Jepang sebanyak 300-400 ton dan cakalang sebanyak 500 ton melalui mitra. Sedangkan ke pasar China adalah ikan-ikan dasar dari laut Arafura yang mencapai 1.000 ton.
Ada juga menuju Amerika Serikat, namun Agung tidak merinci detialnya. Dengan demikian, total ekspor Perindo sebanyak 1.500 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News