kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Realisasi serapan biodiesel domestik tahun 2019 lampaui target


Senin, 03 Februari 2020 / 21:07 WIB
Realisasi serapan biodiesel domestik tahun 2019 lampaui target
ILUSTRASI. Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Bio Solar pada mobil bermesin diesel di Jakarta, Rabu (26/6).2019, serapan biodiesel dalam negeri capai 6,7 juta kiloliter.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) mengatakan, serapan biodiesel di dalam negeri pada 2019 mencapai 6,7 juta kiloliter. Realisasi konsumsi biodiesel ini berkat realisasi program mandatori B20. Realisasi serapan B20 tersebut, lebih tinggi dari perkiraan yang sebesar 6,4 juta kiloliter.

"Tahun lalu biodiesel yang terpakai sekitar 6,7 juta kiloliter. Ini menghemat impor solar sebesar US$ 3,8 miliar," ujar Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan, Senin (3/2).

Baca Juga: Aprobi perkirakan ekspor biodiesel sulit dilakukan pada awal 2020

Dengan adanya program mandatori B30 di tahun ini, ditargetkan serapan biodiesel dari dalam negeri mencapai kurang lebih 9,6 juta kiloliter. "Kalau ini berjalan lebih baik, diharapkan kami bisa menghemat US$ 5,4 miliar dalam impor solar ke depan," tambah Paulus.

Menurut Paulus, terdapat berbagai tantangan yang harus diselesaikan untuk mengimplementasikan kebijakan B30 ini,. Misalnya, peningkatan kualitas, penyediaan transportasi yang sesuai dan bersertifikat, hingga storage biodisel. 

Paulus menambahkan, dalam waktu dekat pemerintah dan pelaku usaha akan segera memutuskan meningkatkan bauran biodiesel menjadi B40 dan seterusnya.

Baca Juga: Gapki catat konsumsi minyak sawit dalam negeri tumbuh 23,57% selama 2019



TERBARU

[X]
×