kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Regulasi hadir, investasi EBT berpotensi terus meningkat


Rabu, 28 Juli 2021 / 19:08 WIB
Regulasi hadir, investasi EBT berpotensi terus meningkat
ILUSTRASI. Salah satu energi baru terbarukan


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

Sementara itu, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyebutkan, pengembangan EBT sebaiknya memperhatikan tiga hal utama. Pertama, keselarasan supply dan demand.

"Artinya jika di suatu daerah supply listrik sudah lebih (oversupply) kami tidak bangun EBT di sana," ujarnya baru-baru ini.

Persoalan oversupply listrik ini ditambah juga dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini yang menyebabkan permintaan turun. Oleh karenanya pengembangan EBT di tiga Jawa, Sumatera, dan Kalimantan akan sangat terbatas.

Kedua, akselerasi pengembangan EBT di daerah yang defisit. "Daerah defisit di Indonesia masih ada di Sulawesi, Maluku, Papua, dan beberapa daerah lainnya. Kami sedang berupaya membangun EBT di sana," kata Zulkfili.

Baca Juga: Kembangkan energi bersih, Pertamina alokasikan US$ 8 miliar

Zulkifli mengatakan akselerasi pengembangan pada daerah defisit serta daerah yang menggunakan BBM impor sebagai bahan bakar PLTD. Hal ini dinilai merupakan langkah strategis baik dari sisi bisnis PLN maupun mengurangi belanja negara di sektor BBM.

Ketiga, sistem kelistrikan dengan reserve margin besar yang perlu menimbang harmonisasi supply demand, peran serta dukungan pemerintah, stakeholder dalam menumbuhkan iklim investasi di bidang industri. Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan demand dan pertumbuhan ekonomi. 

Selanjutnya: Buka peluang startup teknologi tercatat di Papan Utama, BEI tunggu persetujuan OJK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×