kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

REI: Okupansi hotel merosot sampai 90% hingga Juni 2020


Jumat, 03 Juli 2020 / 18:04 WIB
REI: Okupansi hotel merosot sampai 90% hingga Juni 2020
ILUSTRASI. Pandemi Covid-19 menekan sektor properti cukup dalam, bahkan okupansi hotel turun drastis.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 telah menekan sektor properti cukup dalam, bahkan okupansi hotel turun drastis. Oleh karena itu, Real Estate Indonesia (REI) bersinergi dengan pemerintah mencari cara membangkit kembali ekonomi setelah memasuki new normal ini agar sektor properti tidak semakin terpuruk.

Wakil Ketua Umum Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Hari Ganie mengatakan, jika tidak segera dialkukan upaya untuk membangkitkan sektor properti maka dampaknya akan sangat buruk karena sektor ini berkaitan dengan 174 industri turunan.

Data REI hingga Juni 2020 menunjukkan, seluruh segmen properti telah terkoreksi dimana penurunan paling besar terjadi pada bisnis perhotelan. Okupansi hotel anjlok 90%. Bahkan, menurut Hari, tingkat keterisian hotel bintang 4 dan bintang 5 hanya 3%.

Baca Juga: Di tengah pandemi, Real Estate Indonesia (REI) andalkan penjualan online

Penjualan perumahan komersial telah anjlok 50%, tingkat okupansi mall terkontraksi 75%, dan perkantoran mengalami penurunan sebesar 74,6%. "Kondisi ini tidak bisa dibiarkan begini terus. Jika tidak dilakukan upaya untuk membangkitkan kembali akan bahaya karena terdapat 37 juta tenaga kerja di sektor properti dan turunannya," kata Hari dalam webinar bertajuk Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi Melalui Pengembangan Koridor Timur Jakarta, Kamis (2/7).

Oleh karena itu, lanjut Hari, diperlukan dukungan semua pihak termasuk pemerintah, untuk segera memulihkan industri properti ini. REI dan anggotan sepakat bahwa pemulihan ekonomi harus dimulai dari kawasan ekonomi stratgei nasional yang paling besar yakni Jabodetabek. Sementara menurut pengamatan asosiasi pengembang ini, wilayah yang paling siap untuk bangkit kembali di sektor properti adalah koridor timur Jakarta.

Hari mengatakan, koridor timur Jakarta dinilai paling siap karena saat ini berkembang sangat pesat. Kawasan ini memiliki akses yang bagus, memiliki kawasan industri aglomerasi yang begitu banyak, dan didukung dengan pengembangan infrastruktur. Terdapat 10 infrastruktur di kawasannya ini yang membuatnya semakin berkembang.

Baca Juga: Corona Bikin Harga Rumah Turun, Diskon Bisa Sampai 10%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×