kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Relaksasi ekspor mineral mentah diputus hari ini?


Selasa, 10 Januari 2017 / 07:03 WIB
Relaksasi ekspor mineral mentah diputus hari ini?


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan keputusan mengenai relaksasi ekspor mineral mentah akan diserahkan kepada Presiden Jokowi dalam rapat kabinet terbatas Selasa (10/1).

Luhut dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (9/1) petang, menjelaskan bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014, izin perusahaan tambang diperbolehkan melakukan ekspor mineral mentah akan berakhir 11 Januari 2017 dengan harapan bisa segera membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter).

Jika tidak ada revisi mengenai kebijakan tersebut, maka perusahaan tambang tidak diperkenankan untuk melakukan ekspor mineral mentah.

"Besok ada ratas. Intinya kami cari solusi. Mudah-mudahan besok pagi akan dilaporkan ke Presiden," katanya.

Menurut mantan Menko Polhukam itu, pemerintah sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan mengenai relaksasi tersebut.

Pasalnya, pemerintah tidak ingin mengulangi kesalahan di masa lalu. Menurut Luhut, tanpa bermaksud menyalahkan pihak mana pun, banyak pelanggaran yang terjadi dalam keputusan mengenai relaksasi ekspor mineral mentah tersebut.

"Kami tidak ingin mengulangi kesalahan. Kita ini menerima masalah lalu yang menurut saya, kita banyak melanggar UU Minerba. Tapi sudah kejadian, mau diapain? Kita cari solusi, jalan tengah," ujarnya.

Ada pun secara spesifik mengenai relaksasi ekpor konsentrat (mineral olahan yang belum pemurnian) Freeport yang kerap jadi sorotan karena telah enam kali diperpanjang, Luhut mengatakan pemerintah akan berupaya untuk memilih keputusan terbaik.

"Kami cari solusi terbaik. Kami tau mana yang terbaik dari pilihan yang sulit. Tapi yang jelas, kalau aturannya jadi, Freeport juga harus comply (taat) dengan aturan yang kami buat jangan seperti yang lalu, bilang ya tapi tidak juga bangun smelter," katanya.

Luhut sendiri mengundang Menteri ESDM Ignasius Jonan, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk membahas relaksasi ekspor mineral.

Revisi aturan mengenai relaksasi ekspor mineral diyakini dapat memberi kepastian hukum bagi industri pertambangan mineral dan batubara. Di sisi lain, larangan ekspor konsentrat juga diharapkan dapat mendorong hilirisasi sektor tersebut di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×