Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Braja Mukti Cakra (BMC), salah satu unit usaha yang dimiliki oleh PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap, di pabrik Braja Mukti Cakra Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (26/9).
PLTS Atap dengan kapasitas sebesar 317,7 kilowatt-peak (KWp) ini nantinya akan mampu memproduksi energi listrik hingga 434 megawatt-hour (MWh) per tahun.
Sebagai gambaran, Braja Mukti Cakra merupakan Perusahaan patungan alias joint venture BNBR dengan PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB). Perusahaan ini bergerak di industri manufaktur komponen otomotif.
Baca Juga: Integrasi Kapasitas Energi Terbarukan Lebih Besar Dinilai Memerlukan Reformasi Sistem
Wakil Direktur Utama BNBR Ardiansyah Bakrie mengatakan, pembangunan PLTS Atap di pabrik BMC ini merupakan komitmen BNBR dan didukung penuh oleh Krama Yudha Tiga Berlian untuk mewujudkan transisi ke arah bisnis yang lebih hijau, berkelanjutan (sustainable) dan ramah lingkungan.
Hal ini semakin mendesak di tengah isu polusi udara akibat emisi gas CO2 yang melanda beberapa kota di Indonesia. Menyadari pentingnya hal ini, unit usaha BNBR lainnya yang bergerak di sektor energi baru terbarukan, yakni PT Helio Synar Energi, jauh-jauh hari telah mengarahkan operasinya ke bisnis energi yang berkelanjutan dan memperjuangkan ekonomi hijau.
“Yang terbaru adalah membangun PLTS Atap di unit usaha BNBR-KTB, yakni Braja Mukti Cakra," kata Ardi dalam siaran pers, Selasa (26/9).
Baca Juga: Krakatau Daya Listrik Kembangkan Bisnis Pembangkit PanelSurya Dukung EnergiTerbarukan
Setelah Braja Mukti Cakra, Helio Synar Energi juga akan segera membangun PLTS Atap di pabrik-pabrik dan fasilitas operasional lainnya di lingkungan Grup Bakrie dengan kapasitas yang lebih besar.
Direktur Utama PT Helio Synar Energi (Helio) Ronald Nehemia Sinaga mengatakan, perusahaan saat ini tengah gencar membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk skala utilitas (utility-scale) dan commercial & industrial (C&I).
Sebagai kontribusi awal mewujudkan dekarbonisasi industri, Helio akan segera memasang PLTS Atap di pabrik-pabrik lainnya, setelah sebelumnya sukses di pabrik PT Braja Mukti Cakra (BMC).
Baca Juga: Kementerian ESDM Beberkan Rencana Penyediaan EBT untuk IKN
Helio juga berkolaborasi dengan unit bisnis Bakrie Group lainnya untuk mengembangkan kawasan industri net-zero emission untuk melayani pabrik dan fasilitas manufaktur yang membutuhkan banyak energi listrik dengan memanfaatkan energi surya dan bayu/angin.
Dengan kapasitas sebesar 317,7 kWp atau 434 MWh per tahun, PLTS Atap yang terpasang di BMC tersebut mampu mengurangi emisi gas CO2 hingga 415.000 kg per tahun, atau setara dengan sekitar 15.000 pohon yang harus ditanam untuk menyerap CO2 dalam jumlah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News